"Kalau dirasa 1,8 juta ton sudah cukup ya nggak perlu impor lagi. Iya nggak apa2, jangan diperpanjang izinnya," kata dia di kawasan pembuatan tahu dan tempe di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018).
Mendag menjelaskan pemerintah dalam rakortas hanya menyepakati kuota impor yang sebesar 2 juta ton, masalah realisasinya diserahkan ke Bulog.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi sebelumnya Badan Urusan Logistik (Bulog) mencatat, hingga saat ini sudah ada perjanjian ekspor beras 1,8 juta ton. Angka tersebut terdiri dari 1,4 juta ton beras yang sudah terealisasi hingga Agustus dan 400 ribu ton lagi yang sudah kontrak dan akan masuk bertahap hingga akhir tahun.
Angka 1,8 juta ton itu dianggap sudah cukup sehingga tak perlu ada lagi realisasi impor baru untuk memenuhi kuota impor yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak 2 juta ton.
Hingga saat ini stok beras di gudang bulog sudah mencapai 2,4 juta ton. Terdiri dari 1,4 juta ton beras impor, dan 1 juta ton beras berasal dari sisa stok periode sebelumnya.
Dari 2,4 juta ton, nantinya akan dipakai untuk alokasi rastra sebanyak 100 ribu ton dan bakal menyisakan 2,3 juta ton.
Dengan perhitungan tersebut, maka Bulog bakal memiliki stok beras 2,7 juta ton hingga akhir tahun. (dna/dna)