Mendag Sebut Realisasi Impor Beras Sepenuhnya Diserahkan ke Bulog

Mendag Sebut Realisasi Impor Beras Sepenuhnya Diserahkan ke Bulog

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Rabu, 19 Sep 2018 21:03 WIB
Foto: Muhammad Iqbal
Jakarta - Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan keseluruhan realisasi beras impor sepenuhnya merupakan kewenangan dari Bulog.

"Kalau dirasa 1,8 juta ton sudah cukup ya nggak perlu impor lagi. Iya nggak apa2, jangan diperpanjang izinnya," kata dia di kawasan pembuatan tahu dan tempe di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018).

Mendag menjelaskan pemerintah dalam rakortas hanya menyepakati kuota impor yang sebesar 2 juta ton, masalah realisasinya diserahkan ke Bulog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya terserah, yang pasti Rakortas memutuskan jumlah total itu 2 juta. Ya saya nggak tahu berapa? Yang impor kan Bulog. Nah tujuan impornya sampai 2 juta," jelas dia.



Sebagai informasi sebelumnya Badan Urusan Logistik (Bulog) mencatat, hingga saat ini sudah ada perjanjian ekspor beras 1,8 juta ton. Angka tersebut terdiri dari 1,4 juta ton beras yang sudah terealisasi hingga Agustus dan 400 ribu ton lagi yang sudah kontrak dan akan masuk bertahap hingga akhir tahun.

Angka 1,8 juta ton itu dianggap sudah cukup sehingga tak perlu ada lagi realisasi impor baru untuk memenuhi kuota impor yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak 2 juta ton.

Hingga saat ini stok beras di gudang bulog sudah mencapai 2,4 juta ton. Terdiri dari 1,4 juta ton beras impor, dan 1 juta ton beras berasal dari sisa stok periode sebelumnya.



Dari 2,4 juta ton, nantinya akan dipakai untuk alokasi rastra sebanyak 100 ribu ton dan bakal menyisakan 2,3 juta ton.

Dengan perhitungan tersebut, maka Bulog bakal memiliki stok beras 2,7 juta ton hingga akhir tahun. (dna/dna)

Hide Ads