Darmin mengatakan, pertumbuhan yang terjadi antara Pulau Jawa dan Luar Jawa dipengaruhi faktor-faktor tertentu yang bersifat situasional.
"Jangan bilang terpusat di Jawa dong, pertumbuhan kita itu memang gini, pertumbuhan antara Luar Jawa dan Jawa itu, itu memang tergantung situasi," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau harga komoditi perkebunan misalnya belum membaik memang luar Jawa itu sedikit akan tertinggal, sedikit. Tapi ya tidak banyak," jelasnya.
Namun menurut Darmin, komoditas SDA lainnya, semisal tambang mulai membaik, sehingga dia menilai tidak perlu membanding-bandingkan pertumbuhan ekonomi antara Pulau Jawa dan Luar Jawa.
"SDA itu pertambangan sebenarnya mulai membaik, tapi perkebunan belum. Jadi sudah lah nggak usah selalu dilihat perbedaannya ya, ini berganti ganti," ujarnya.
Sebelumnya BPS merilis, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 sebesar 5,17%. Jika dilihat secara parsial Pulau Jawa tumbuh 5,74% dengan share 58,57%. Pulau Sumatera 4,72% dengan share 21,53%.
"Untuk mengubah perlu waktu yang lama, jadi Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kita," jelas dia.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan sebesar 3,45% dengan share 8,07%, Pulau Sulawesi tumbuh 6,74% dengan share 6,28%.
Tonton juga 'Darmin Sebut Ekonomi RI Meningkat di 4 Tahun Era Jokowi-JK':
(fdl/fdl)