Berkaca pada peristiwa itu, Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing menjelaskan skema money game yang biasa digunakan dalam investasi bodong biasanya menawarkan keuntungan yang sangat tinggi.
"Mereka itu selalu menawarkan keuntungan yang tinggi tapi waktunya cepat dan tanpa risiko," kata Tongam kepada detikcom di Jakarta Kamis (7/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tongam, underlying transaksi biasanya seperti perdagangan forex, cryptocurrency asset. Hingga investasi uang yang kegiatannya tidak ada.
Tongam menjelaskan misalnya kasus Qnet yang menjual produk dengan harga berlebihan. Ini sudah mengindikasikan penggunaan skema piramida atau money game.
"Fungsi penjualan produk itu sebagai kedok bisnis. Lalu ada juga bonus aktif yang diperoleh dari perekrutan atau member get member baru dapat bonus," ujarnya.
Lalu bonus pasif dalam money game diperoleh berdasarkan persentase nilai investasi yang ditanamkan. Kemudian bonus keuntungan memang tidak masuk akal ada harian, hingga mingguan 20%.
"Perusahaan biasanya mengizinkan member untuk memiliki lebih dari satu akun jadi bisa bergabung berkali-kali," jelas dia.
(kil/hns)