Mima mencatat per Mei 2020, orderan yang masuk per bulan berkisar antara 70 sampai 200-an. Mulai dari jasa tulis, ketik, edit file dan lain sebagainya.
Dari banyaknya orderan yang masuk itu, untung bersih yang bisa dia kantongi setiap bulannya sekitar Rp 1,3-3,6 juta. Itu belum ditambah dengan pendapatan dari pemasukan teman-temannya yang dia berdayakan sekitar 10 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu baru pemasukan buat aku aja, belum termasuk yang bagian buat teman-teman. Kalau dijumlah bisa Rp 5-7jt per bulan," terangnya.
Memang bagi sebagian orang keuntungan yang dia dapat terbilang kecil. Tapi bagi seorang mahasiswa tentu uang sebesar itu sangat berarti. Minimal Mima tidak lagi meminta uang jajan dari orang tuanya.
Dalam menjalani usahanya ini Mima juga beberapa kali mendapatkan cobaan. Misalnya dia sering mendapatkan DM dari orang yang marah karena menilai jasa yang dia tawarkan membuat para pelajar dan mahasiswa malas.
"Beberapa kali sering dapat DM orang marah-marah bilangnya merusak generasi bangsa, padahal account saya juga share konten edukasi," tegasnya.
Mima menegaskan, dia mendirikan @jasatulisjkt bukan hanya untuk menawarkan jasa tulis tapi juga bisa berbagi atau sharing dengan followers-nya. Dia menyebutnya dengan konsep teman online.
Mima ingin akun @jasatulisjkt bisa seakan menjadi private account yang biasa sebagai tempat curhat personal. Selain itu dia juga sering membuat kuis yang bisa menambah wawasan untuk followers.
"Konsep edukasi, iya betul. Santai-santai gitu deh jadi aku sama teman-teman followers jadi kaya teman dekat gitu," ucapnya.
Tertarik untuk jajal usaha jasa tulis ini? Tapi tentu tidak bisa sembarang orang. Pertama, orang pemalas tentu tidak akan bisa menjalani usaha ini.
Kedua, kamu harus punya kemampuan untuk bisa menulis dengan berbagai gaya. Mima sendiri memiliki katalog jenis tulisan tangan, sehingga kliennya bisa memilih jenis tulisan yang paling mirip dengan tulisan tangannya.
(das/ara)