Modal Resep Mertua, Raja Sukses Jual Jus Kacang Ijo Ribuan Botol Per Hari

Saatnya Jadi Bos

Modal Resep Mertua, Raja Sukses Jual Jus Kacang Ijo Ribuan Botol Per Hari

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 05 Okt 2021 08:00 WIB
Solusi UKM
Modal Resep Mertua, Raja Sukses Jual Jus Kacang Ijo Ribuan Botol Per Hari
Jakarta -

Raja Fauzi dan istrinya berhasil membuat kacang ijo menjadi jus dengan rasa yang enak. Bahkan jus kacang ijo ini sempat masuk dalam makanan di pesawat kepresidenan.

Kepada detikcom Raja Fauzi menceritakan, awalnya ide membuat minuman berbahan dasar kacang ijo ini ketika istrinya menjadi pramugari sekitar 2009-2010 lalu.

Saat itu sang istri menjadi pramugari untuk VVIP di maskapai Garuda Indonesia. Nah di kelas tersebut ada makanan dan minuman yang wajib ada. Sari kacang ijo ini juga merupakan minuman kesukaan pak SBY dan wajib ada di dalam penerbangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yaitu kacang goreng dan sari kacang hijau. Saat itu minuman kacang hijau itu menjadi primadona dalam penerbangan. Banyak yang menyukai minuman tersebut. Hingga akhirnya ibu sang istri mencoba untuk membuat minuman tersebut dan rasanya sangat enak.

"Tapi waktu itu resep dari mertua ya tersimpan begitu aja, saya masih kerja dan istri saya juga masih sibuk kerja. Sampai akhirnya istri saya hamil. Kalau pramugari kan ada masa tunggu untuk menurunkan berat badan sampai ideal lagi, ternyata makan waktu cukup lama. Istri saya sudah ikut tes segala macam, dia kepikiran anak dan sedih untuk ninggalin kerjaannya," kata dia kepada detikcom di Rumah Produksi Jukajo, Tangerang belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Raja mengatakan, istrinya ingin keluar dari pekerjaan dan mengurus rumah tangga. Sampai akhirnya mereka berdua meneruskan resep jus kacang ijo dari mertuanya dan sang istri resign.

Dia menyebutkan, setelah istrinya keluar dari pramugari Aerowisata Catering Services (ACS) buka tender dan mereka memasukan produk jus kacang ijo ke sana. "Kita masukin produk kita yang sudah diracik itu, Insha Allah kita fair, uji lab sampai uji indera perasa sama. Sampai kita juga diuji sampel sama produk eksisting punya kita itu lebih padat dan dan dari komposisi kita menang lah," imbuh dia.

Dia menyebutkan, awalnya memang jus kacang ijo ini hanya untuk penerbangan. Tapi kemudian istrinya menawarkan ke teman-temannya dan mulai kirim sampel ke berbagai perusahaan.

Hingga 6 bulan bisnis di jalankan, Raja dan istrinya merasa jika bisnisnya tidak berkembang. Mereka hanya bisa menjual 500 botol per minggu. "Ini nggak bisa begini terus-terusan. Bisa tekor, nggak ada untung," ujar dia.

Kemudian dia melakukan penghitungan ulang dan mempresentasikan rencana penjualan kepada istrinya. Lalu pada 2014 seluruh pengelolaan jus kacang ijo ini diambil alih oleh Raja.

Dia berhasil membuat penjualan menjadi 5000 botol per minggu. "Nah dari sini saya jadi nggak bisa kerja sama sekali. Memang saya di sini cuma mengembangkan apa yang dibangun sama istri saya. Saya harus bantu istri mengirimkan produk ini," jelas dia.

Raja ambil langkah untuk meninggalkan pekerjaan utamanya. Cerita Raja di halaman selanjutnya.

Pada 2015 Raja akhirnya berhenti dari pekerjaan utamanya. Dua mulai membuat perencanaan baru dan merombak mulai dari produk, packing sampai sistem yang ada di dalam usahanya.

Hal tersebut dilakukan karena harga jual yang ditetapkan oleh sang istri sangat tipis untuk mendapatkan margin. Kemudian dia mengubah hal tersebut dan memberikan penawaran baru yang lebih baik.

"Kita ubah packing dibesarkan sedikit, pengolahan produksi dari manual menjadi semi otomatis sampai rencana bisnis keuntungan reseller," jelas dia. Akhirnya Jukajo dengan sistem baru dilaunching pada 2016 saat itu reseller 250an. Dalam waktu 11 bulan ketika diluncurkan Jukajo berhasil mendapatkan 2.500 reseller.

Dalam satu hari kapasitas produksi Jukajo mencapai 8 ribu botol. Meskipun sebenarnya Raja sudah menyiapkan untuk produksi 10 ribu dalam satu hari. Mulai dari kapasitas ruangan pendingin, produksi sampai gudang.

Untuk minuman yang paling best seller adalah jus kacang ijo untuk harga reseller Rp 16 ribu, diikuti jus kacang merah Rp 18 ribu dan jus kacang kedelai Rp 16 ribu. Jika di toko ritel seperti AEON dibanderol Rp 25 ribu. Karena tidak menggunakan bahan pengawet, minuman ini hanya bisa bertahan selama 7 hari. Selain itu minuman ini juga benar-benar plant base jadi cocok untuk mendukung gaya hidup vegan.

Saat ini Jukajo sudah memiliki 38 orang pegawai. Komposisinya 11 orang untuk produksi karena memang sudah menggunakan semi otomatis. Lalu ada 8 orang untuk armada pengiriman dan sisanya di office.

Pandemi COVID-19 ini sempat menekan produksi Jukajo. Awal pandemi itu produksi dan penjualan terpangkas hingga 40%. Lalu akhir 2020 sudah mulai naik dan awal 2021 sempat turun lagi. Namun hingga saat ini Jukajo masih survive dan bisa mendevelop produk baru.

"Dulu kan Jukajo ini kebanyakan minuman untuk rapat di kantor. Pandemi terjadi langsung berasa banget," jelas dia.

Modal awal yang dikeluarkan oleh Raja dan istri untuk membangun Jukajo ini adalah resep ibu mertua dan blender seharga Rp 3 juta.

Kemudian dia membeli botol-botol plastik sebanyak 100 pcs dan memasang stiker. "Ya Rp 5 juta deh untuk modal awal banget, kompor pakai yang di rumah," jelas dia.

Tips untuk memulai usaha di halaman berikutnya.

Raja membagikan tips untuk detikers yang ingin memulai usaha. Menurut dia, jalani dulu ide usaha yang ingin dikembangkan. Sambil diperbaiki ketika usahanya sudah mulai berjalan.

Dia mencontohkan ketika dirinya punya ide untuk usaha, biasanya tidak langsung dieksekusi, tapi selama 2 minggu dipikirkan dan ditimbang. Setelah 2 minggu dia masih melihat bagaimana semangat yang ada di dalam dirinya dengan rencana tersebut.

"Kalau makin membara semangatnya langsung jalanin, tapi kalau turun ya nggak jadi. Rasain dulu feelnya, sambil riset kecil-kecilan juga. Oh iya jangan kebanyakan cerita dan diskusi sama orang, kadang orang malah suka mematahkan semangat," imbuh dia.

Raja menyebut dia pernah diremehkan oleh orang lain. Pasalnya dia sempat menyampaikan ingin punya omzet Rp 1 miliar dari jualan jus kacang ijo ini. "Sempat kedengaran di telinga saya, 'gila lu ya di pasar lama ada sari kacang ijo gini Rp 4 ribu, gimana mungkin lu Rp 1miliar', gitu katanya. Tapi pada 2017 saya sampai ke Rp 1 miliar. Memang kalau cita-cita belum diremehkan orang berarti nggak cukup besar untuk dikejar," imbuh dia.


Hide Ads