Negosiasi nilai berapa lama?
Kita posisi Agustus sudah ada nilainya. Waktu kita tanda tangan HoA ya, Juli. Juli itu dapat nilainya. Waktu nilainya sudah dapat sudah selesai itu, porsi Inalum selesai. Tinggal hal-hal lain diselesaikan, ada penerimaan negara, pajak-pajak. Tapi dia mau jangan sampai negara ini berubah-ubah setiap tahun, tarif pajak diubah dia ingin stabil. Dan Inalum berkepentingan karena kita 51% bersama-sama Pemda Papua.
Itu yang bikin Freeport menerima valuasi?
Kita bicara dia punya angka, kita punya angka. Tapi bagi Freeport sendiri tidak signifikan, karena apa, toh selama ini 40% diambil Rio Tinto. Yang kehilangan opportunity sebenarnya Rio Tinto kan setelah 2021-2022 itu kan dia akan dapat 40% nya. Kalau kita hanya deal dengan Freeport tanpa dengan Rio Tinto kita hanya ambil 51x60% kan cuma 30%. Makanya itu mesti diberesin. Jadi terlihat rumit karena sebelumnya strukturnya rumit. Waktu struktur rumit di masa lalu tidak ada yang gubris. Waktu mengurai kerumitan, digubris di masalahin. Jadi ramai. Sebenernya jadi sederhana kok kita memiliki Freeport selesai, nggak ada Rio Tinto selesai.
Valuasi ada setahun?
Itu kan dimulai dilligence, setelah selesai baru duduk bicara mengenai angka, dia datang dari langit, kita berangkat dari bawah bumi jadi bergerak sampai ketemu di tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kita targetnya memang US$ 4 miliar, harus dibawah US$ 4 miliar. Pas US$ 3,8 miliar tapi bukan langsung jadi, itu dari bawah. Kita datang dari bawah US$ 3 miliar ketemu US$ 3,8 miliar. Di dalam perhitungan kita harus di bawah US$ 4 miliar. Dan mereka yang bagi-bagi. Kita nggak mau ikutan bagi karena kita disalahin, apapun posisi kita kasih Freeport berapa Rio Tinto pasti disalahin karena pasti beda. Jadi itu mereka yang bagi, yang 1,350 yang satu 3,50 itu hasil kesepakatan mereka di luar kita.
Skemanya kok rumit?
Ini kan nggak rumit, saya membayar Freeport untuk membeli PT Papua Mineral. Kita beli Freeport Indonesia. Kemudian Freeport Indonesia membeli Rio Tinto kemudian dilikuidasi, di-marge di dalam Freeport Indonesia jadi hilang. Supaya kita dapat 100% dan kita bagi berdua 51%-49 % dan kami akan bagi 10% ke Pemda Papua. Sederhana strukturnya. Waktu struktur sebelumnya yang rumit nggak ada yang nanya. Jadi perspektifnya beda. Sekarang jadi sederhana bukan rumit. Kita mengurai yang rumit. Jadi terlihat seperti rumit. Orang sebelumnya memang rumit, ada orang datang dia terima 40% tanpa pegang saham. Itu kan rumit kan orang biasa saja. Kita sederhanakan yang rumit, tapi proses itu yang terlihat rumit. Mengurai benang kusut kan terlihat kusut banget. Padahal sudah selesai kan benangnya bagus. Strukturnya kan simpel.
Skema yang dari Inalum?
Kita sama-sama duduk, namanya negosiasi. Sampai kita dapatkan menurut kami sederhana dan publik bisa mengerti, simpel kita memliki PT Freeport Indonesia bersama Freeport McMoRan, kemudian kita dengan Papua ada split juga pembagian lewat PT IPMM (Indonesia Papua Metal dan Mineral) untuk dia 40% kita 60%.
Soal pembiayaan, kenapa akhirnya pakai surat utang?
Itu bukan pada akhirnya pakai bonds, memang kita mau pakai bonds tapi Inalum kan nggak pernah terbitkan bonds. Ini datang pertama. Supaya investor percaya, bahwa kita bisa dipercaya, kita juga mesti pinjam dari bank. Kita ketemu bank, dan bank-bank itu percaya mereka sudah siapkan dana US$ 2,850 miliar sebelum kita berangkat itu. Sudah ada bank dengan fasilitas US$ 2,850 miliar kita tinggal butuh US$ 1 miliar.
Dan kita bisa bicara kepada bond holders investor, saya sudah ada US$ 2,850 uang ada juga US$ 1,4 miliar kalau you ikut syukur, kalau nggak apa-apa. Negosiasi lebih enak, you punya uang, bukan you datang dengan kosong, butuh banget, nggak BU (butuh uang) posisinya. Kalau you pinjam modal dengkul harusnya mau, harusnya double digit belasan persen. Kita bunga kita di bawah 6% dengan yield di atas 6%. Dengan pricing yang ada bunga di bawah 6 yakni 5,9% dan itu kan nggak ada orang percaya. Saya rasa Freeport pun nggak percaya bahwa kita bakal dapat pendanaannya. Sekarang seluruh dunia percaya kita, terus kenapa orang kita nggak percaya. Dan jangan takut bahwa ini nggak bisa bayar. Lho yang nggak bisa bayar siapa. Seluruh dunia percaya kita bisa bayar, kenapa kita minder.
Bunganya rendah, di bawah 6% dan ini akuisisi modal dengkul. Harusnya you bayar 14-16%. Kenapa bonds? Karena you nggak perlu bayar principal nanti bayar principalnya, you bayar principal nanti 3 tahun lagi. Kita ada 3-5-10-30 kita dalam 3 tahun kita bayar US$ 1 miliar.
Dan nggak ada jaminan. Saya KPR aja mesti ada jaminan. Rumah saya dijaminkan di bank.
Jadi tidak ada jaminan, clean. Satu syarat yang kita berikan yang kita berikan kepada bond holder, negara menjadi pemegang saham mayoritas di Inalum, minimal 75%.
Bank artinya sudah siapkan juga untuk akuisisi?
Kita sudah tanda tangan. Waktu berangkat harus tanda tangan kita nggak bisa janji palsu keluar. Dengan investor you harus bicara apa adanya, nggak bisa mencla-mencle dan dia akan sangat respect. Dan dia cek banknya dan kita memang tandatangan agreement kita akan tarik US$ 2,850 miliar. Jadi sudah ada itu kita lebih mudah.
Kemudian pinjaman bank dibatalkan?
Iya nggak apa-apa. Bank yang sama, semua yang jadi joint lead mereka yang siapkan duitnya. Nggak apa-apa kalau nggak jadi tarik.
Kupon rata-rata?
Kalau banknya sendiri cuma dapat 4 % kurang, tapi kita bayar pokoknya kan nggak kuat bayar sekarang. Nanti kalau Freeport sudah memberikan dividen bayar pokoknya. Makanya diatur, tapi memang sudah atur ada pinjaman bridging to bond, kemudian bonds sukses kita nggak jadi pinjam. Pinjaman tanda tangan iya, tapi kan belum tarik. Eh kita sudah dapat bonds jadi perjanjian batal.
Dan dia kan libor plus 100 basis poin 1%. Jadi libor 2 sekian tambah 1%, 3 murah banget. Tapi kan laibor kan nggak tau. Yang kedua kita harus bayar pokok. Sekarang kan kita bunga saja. Dengan bonds you bayar bunga sampai jatuh temponya 3-5-10-30 tahun baru bayar pokok. Dan bunga di bawah 6%, 5,9% dan ini juga modal dengkul, ini nggak pakai equity, nggak pakai uang sendiri. Kalau beli rumah aja ditanya DP berapa you mesti uang sendiri baru bank tambah. Ini nggak ada dari investor semua.
Hitungan bunga bank perkiraan Inalum ?
Bank kan memberi libor plus 1 maksimum 1,75. Itu tiap 3 bulan dia naik. Libor plus, libor 3 bulan cuma 2% jadi 2, sekian tambah 1 cuma 3 koma sekian. Tiap tiga bulan dia naik 25 basis poin. Maksimum 1,75 saya bilang calon investor dan itu make sense. Itu timing pricing, size harus pas selain jelas tujuannya untuk apa. Kan tujuannya untuk beli Freeport. Kita bilang, kalau nggak jadi beli kita kembalikan uangnya. Itu makanya uangnya ditaruh di escrow nggak ada yang ganggu. Kalau transaksi tidak jadi uangnya saya kembalikan.
Bisa dibuat gitu?
Iya dibuat begitu, tapi kan transaksi jadi, jadi isu itu ilang. Kita bilang sapmpai 31 Juni 2019 kalau tidak terjadi saya balikin di kasih 1%. Semuanya menguatkan mereka. Ini memang serius. 1% dari US$ 4 miliar itu mahal banyak duitnya. Di terms kita ada, seandainya transaksi tidak terjadi kita bayar denda 1% dan kembalikan uangnya. Ini saya rasa pertama di Asia, terbesar dan punya struktur seperti itu untuk akuisiasi dan ditaruh escrow. Uangnya di escrow di bank pemerintah. Jumat kemarin kita bayar.
Apa yang bisa meyakinkan ini bisa dibayar?
Yang menghitung ini sekitar 300 investor seluruh dunia, yang nggak ada hubungan satu sama lain, kompetisi satu sama lain. Mereka sangat percaya dengkul kita sangat mampu bayar. Ini 300-an investor percaya bahwa Inalum sanggup bayar, transaksi akan jadi. Mereka semua percaya itu. Yang nggak percaya siapa coba, hitung nggak, pasti you percaya.
Begini, tahun ini misal you dapat US$ 180 juta dengan deviden untuk persentase untuk 9,36%. Dia dapat berapa 10kalinya karena punya 91. 180 udah senang, dia dapat berapa coba itung US$ 1,8 miliar. Nanti kalau dapat dividen setengah-setengah kita sedikit lebih gede.
Kalau US$ 2 miliar labanya, saya dapat US$ 1 miliar, dia dapat US$ 1 miliar. Kalau dapat US$ 1 miliar setiap tahun selama 20 tahun you mau nggak bayar US$ 4 miliar, mau dong. Nggak usah itung rumit. Jangankan nggak usah hitungannya juga sudah benar transaksinya. Hitungan kampung saja, you dapat US$ 1 miliar selama 20 tahun you bayar 4, bayar nggak? Bayar dong.
Tapi siapa operatornya? You beli grab, kan nggak mesti you jadi sopirnya. Biarin saja dia yang operate. Beli itu buat nguasai atau perusahaan lebih baik. Biarin saja sopirnya. You beli Barcelona apa you mau ganti Messi, apa Orias, kan enggak.
300 investor tadi institusi semua? Kelasnya kaya apa?
Kurang lebih 300 institusi semua. Begini ini sulit saya sebut, saya mau sebut nama mereka, tapi mereka nggak mau namanya disebut. Investor dari seluruh dunia, dari cuma kekayaannya miliaran dolar sampai triliunan dolar yang kita ketemu. Itu saja. Investor yang 300 ini kita ketemu setengahnya itu kekayaannya dari miliaran dari triliunan dolar aset yang dikelola. Itu fund manager, bisa juga reksadana, pensiun fund, aset mereka dari miliaran dolar sampai triliunan dolar yang kita ketemu. Saya nggak perlu sebut nama, kalau sebut bisa tuntut saya.
Sebenarnya 4 tahun karena balik modal, bisa dibayar nggak?
Bukan masalah bisa nggak bisa, kalau saya tutup 4 tahun harganya berubah. Akan mempengaruhi di pasar, jelek sekali saya. Kalau saya ngomong pinjam 30 tahun saya bisa bayar. Logikanya mereka bahwa 4 tahun balik modal. Duitnya saya simpan tunggu 30 tahun kan juga boleh. Itu uang yang kita terima 4-5 tahun sama seperti modal kita.
Klik selanjutnya untuk halaman berikutnya