Asumsinya orang kan Freeport sudah habis dikeruk. Cadangannya berapa sebenarnya?
Dia cadangan itu yang sesuai izin cukup 20 tahun, kemudian lebih lagi. Setelah 20 tahun dia masih ada. Cadangan lebih lah. Di dalam info memo kita ada angkanya, tapi angka itu cukup kalau sebut reserve nanti kita disebut beli reserve,kan cuma nilai berapa yang kita ambil perhitungan di situ. Cadangan dia cukup untuk 20 tahun bahkan lebih. Kita lihat 2041 seperti karena disitu Inalum dan dia.
Ingat ini kan kerja sama pemegang saham, izinnya perusahaan yang dimiliki bersama, nanti kita lihat 2041 izinnya apakah perpanjangan lagi.
Sampai 2041 itu sekitar berapa?
Kalau data yang kita disclouse you bisa lihat yang didisclouse Freeport McMoRan juga dan sama yang kita punya, kalau angkanya 45 miliar pound sekitar segitu. Rp 2400 triliun. Jadi cadangannya besar sekali, tapi kita nggak nilai cadangannya, kita nilai yang kiat kuat ambil. Jadi cadangan yang ada itu lebih 2041 dengan kapitas produksi sekarang, kurang lebih 45 miliar pound.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau beli tanah air sendiri, orang cerai mesti bayar gono-gini. Sudah pergi orangnya lu mesti bayar lagi. Saya rasa itu dijelaskan Pak Menteri, memang ini beda dengan perusahaan minyak. Memang aset yang masuk dibayar negara lewat cost recovery, sementara perusahaan tambang nggak demikian. Memang aset punya dia, peralatan, cara tambang, teknologi kan mereka. Kita mesti bayar itu. Dan Pak Menteri bilang, kalau ini ditutup kan buka lagi lebih sulit.
Kalau masalah izin, orang bilang ini kan takut dituntut. Ya Iyalah, kita nggak mau, kalau rugi negara yang bayar. Saya takut negara ini rugi. Bukan saya takut dituntut, nggak apa-apa, tinggal berhenti. Kita nggak mau negara rugi. Jangan sok berani akhirnya yang bayar, kalau you bayar boleh. Toh akhirnya negara yang bayar kalau rugi. Kita nggak mau kaca spion. Cuma ke depan kalau rugi siapa yang bayar, negara, bukan pribadi yang ngomong ini takut aja. Kita takut merugikan negara. Kalau nggak takut ya itu salah.
Kan ada yang lebih baik nunggu berhenti 2021?
Itu salah, iseperti yang saya jelasin tadi Ini kan beda dengan minyak.
Memang ketika sengketa peluang menang nggak ada?
Kalau bilang nggak ada itu perhitungan orang legal, tapi kita nggak mau harus bayar. You mau bayar pun terlambat karena mining sudah tutup. Kalau you nggak kepastian perpanjang emang 2-3 tahun ini dia akan kembangkan? Belum tentu. You punya keahlian masuk ke bawah? Belum tentu.
Jadi kans sendiri menurut ahli-ahli hukum, kita kans menang tipis. Kalau dibilang ada tidak, ya pasti bilang ada, tapi kan tipis. You mau pertaruhkan bukan pribadi you, tapi kan negara. Mau? Kita nggak mau. Orang mau gambling pakai duit sendiri nggak mau. Ini duit negara. Apa terjadi yang orang pikir mau nasionalisasi? Itu dampaknya lebih buruk. Saya pikir yang bicara seperti itu orang yang saya pikir pinter, harusnya pikir panjang. Balik lagi Inalum kita sudah beli sudah selesai. Sekarang kerja.
Pemda katanya menolak porsi saham? Terus papa minta saham?
Bukan itu, sudah lewat itu. Toh sahamnya ada di Inalum. Nggak ada orang minta-minta. Kalau orang minta-minta tapi kan nggak pantas.
Saham Pemda nantinya dikunci atau gimana?
Dia boleh jual tapi hanya ke Inalum. Kalau nglarang tidak, kalau mau jual BU banget itu kita yang beli. Kan belum jadi BUMD-nya, kalau jadi kita kunci begitu. Jadi jangan bilang dia nggak boleh jual. Boleh, tapi hanya boleh ke Inalum. Supaya apa, supaya nggak kemana-mana. Contoh banyak yang lalu-lalu nggak sebut. Kita mau supaya barang ini bagus, jangan kemana-mana Pemdanya sayang. Kita tunggu BUMD jadi kita akan kasih jatah mereka.
Posisi sekarang masih di Inalum semua?
Ada yang di Inalum ada di IPMM Indonesia Papua Metal Mineral. Nanti kalau sudah jadi kita kasih 40% IPMM ke mereka. Ini kan antara Pemda kabupaten dan provinsi membentuk BUMD. Sekarang IPMM dan Inalum langsung. Ada Inalum lansung 26% lebih dan IPMM 25%. Nanti Pemda 40, kita 60%.
Pemda dapat untung apa?
Jadi keuntungan buat pemda kalau selama ini nggak terima deviden, selaku pemegang saham, akan seperti itu. Selama bertahun-tahun nggak terima deviden sama sekali, ada pajak daerah, CSR tapi kan limited. Kalau dividen masuk ke dalam APBD.
Besarnya dividen?
Porsinya kan 10% akan sebesar yang kami terima sekarang. Dia pajak-pajak lain 6% lain buat mereka. Jadi banyak sekali keuntungan yang diberikan ke Pemda dengan kepemilikan sekarang dan struktur sekarang. Yang pasti didapat dividen dan juga porsi pajak buat daerah diberikan ke mereka. Itu yang IUPK yang baru diatur.
Kapan terima dividen?
Ini kan berapa hari, tahun depan setelah jadi pemegang saham, kalau BUMD sudah jadi akan kita berikan porsi mereka.
BUMD belum terbentuk?
Kita tunggu, nggak tau sudah apa belum. Tapi kita tunggu informasi BUMD siapa akan kita serahkan ke mereka yang sekarang dipegang di Inalum, saham di IPMM.
Tahun depan berarti?
Tahun ini kalau jadi disampaikan ya kita proses.
Nilainya yang diterima Pemda?
Sekarang itu US$ 819 juta, itu nilai sahamnya. Nanti itu nilai saham yang dipegang mereka. Deviden kita perhitungkan.
Bisa dikatakan Pemda dapat 10% dari laba per tahun dari US$ 2 miliar tadi?
Dia dapat US$ 200 juta misalnya, nanti kita hitung juga. Semua kan pinjamnya modal dengkul kita mesti bayar. Kita perhitungkan. Tapi mereka akan tunai, ada porsi tunai yang terima.
Sudah ada keputusan soal yang bakal diterima Pemda?
Belum, nanti mereka sesudah jadi BUMD kita akan sepakati bersama.
Setelah 51% ke depan seperti apa?
Kita dengan mereka sepakat rencana investasi jangka panjang yang sudah disepakati bersama, direksi akan menjelankan long term investment plan misalnya pembangunan smelter, underground development, underground mining, itu kita siapkan. Fokus kita melaksanakan apa yang disepakati pemegang saham.
Yang investasi US$ 20 miliar itu?
Ya, lebih dari 10-15 sampai US$ 20 miliar, sebagian dia sudah invest kan. Tersisa mungkin US$ 15 miliar
Ada pendanaan baru?
Itu di level PTFI kita akan melakukan itu. Dan memang sebagai pemegang saham kalau dia kurang uang dia boleh meminta pemegang saham. Tapi kan sebentar, kan US$ 2 miliar setahun kalau kali 20 tahun ya US$ 40 miliar. Pengeluaran US$ 15 miliar kita hitung tanpa diskon cashflow hitung lurus aja ini ada US$ 40 miliar ongkosnya US$ 15 miliar. You dapat untung US$ 25 miliar bagi 2. Ini baru barang bagus sekali dan sayang kalau lepas
Inalum ikut menentukan smelter?
Kita sebagai pemegang saham kita ada di sana, direksi ya, direksi yang akan bertugas menjalankan sesuai IUPK.
Sudah ada lokasi?
Kan saya baru masuk, kita akan bahas internal lokasi di mana.
(ang/ang)