Ini progres tiap minggu berubah. Jadi per tanggal 24 Maret itu ini sudah 87% untuk pengoperasian internasional di bulan April, tapi untuk penyelesaian keseluruhan 100% itu per 24 maret 42%.
Untuk airside ini kan ada runway sepanjang 3.250 meter kemudian ada apron ada 3 exit taxiway, ada 2 rapid exit taxyway, taxiway apron dan 4 holding bay nanti di April sudah selesai semua.
Terminalnya di bulan April ini selesainya 12.920 meter persergi dari total luasan terminal yang full operation 100% itu 210.000 meter persegi Desember maksimum.
Investasinya berapa untuk pembangunan Bandara Kulon Progo sendiri?
Pembebasan tanahnya kan kita sudah keluar Rp 4,2 triliun. Aman beres semua. Sekarang ini untuk pembangunan landside dan termasuk juga bangunan pendukung itu sekitar Rp 6,7 triliun.
Pembangunan bandara ini untuk mengakomodir penumpang yang sudah padat di Bandara Adisutjipto?
Persoalan yang dihadapi Adisutjipto ini masalah lack of capacity. Seharusnya kota sekelas Yogyakarta ini harus memiliki bandara lebih layak lagi untuk menampung penerbangan-penerbangan baik internasional maupun domestik.
Seharusnya bandara semacam Kulon Progo ini sudah harus dibangun di Yogyakarta 10 tahun yang lalu kalau menurut saya. Sekarang sebetulnya sudah agak terlambat sehingga yang muncul sekarang ini adalah pertama tidak bisa mengakomodir dinamika kebutuhan masyarakat terkait jasa transportasi udara. Dampak yang ditimbulkan adalah dari aspek safety, security, kenyamanan juga tidak bisa maksimum karena bandaranya kecil cenderung crowded. Dan yang lebih parahnya lagi adalah pengaturan take off landing karena kalau berdasarkan pengalaman kita di-hold di atas sampai 40 menit.
Itu sudah menimbulkan ketidaknyamanan karena di-hold-nya terlalu lama. Ini ada unsur safety juga, saya kira ini harus diselesaikan dengan membangun bandara yang lebih representatif dan juga bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta ya karena secara teori ini kan dengan adanya bandara mendorong pertumbuhan ekonomi.
Harapannya nanti dengan adanya bandara di Kulon Progo ini adalah benar-benar bisa menopang segala aktivitas untuk membuat Yogyakarta itu menjadi lebih berkembang lagi. Saya melihatnya gini, Yogyakarta ini kan kota turis ya, turis yang datang ke Yogyakarta juga tidak rutin terkait masalah akses. Turis yang dari luar negeri tidak bisa langsung masuk dengan adanya keterbatasan di Adisutjipto.
Walaupun mereka masuk, mereka masuk dengan pesawat yang kecil. Harapan saya nanti karena ada Kulon Progo dengan kapasitas yang bisa menampung pesawat besar, harapannya adalah penerbangan-penerbangan internasional yang mengangkut turis dengan pesawat besar itu segera mendarat di Kulon Progo. Sehingga dampak yang ditimbulkan adalah tentu saja akan mendorong kembali kegiatan tourism. Hotel penuh algi, restoran ramai lagi, jasa yang terkait dengan transportasi juga akan menggeliat lagi.
Ini lah yang saya kira bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta dengan kegiatan aktivitas tersebut. Sehingga apa yang kita lakukan dengan sudah siapnya nanti Kulon Progo saya coba akan mengkonsolidasi seluruh stakeholder yang terkait dengan kegiatan tersebut. Kita akan membuat CDD, colaborative destination development. Jadi saya akan mengumpulkan seluruh stakeholder terkait pariwisata membangkitkan kembali pariwisata yang ada di Yogyakarta.
Paling tidak masing-masing objek wisata yang nanti diharapkan akan segera didatangi oleh turis mereka juga sudah harus siap dengan fasilitas yang ada, layanan yang ada di sana. Jangan sampai misalnya karena lokasi turisnya sudah lama tidak dikunjungi oleh pengunjung jadi cenderungnya berdebu lah, tidak bersih lah, fasilitasnya kurang, jadi ini harapan saya bisa dipercantik.
Dan saya juga harapkan mereka buat event-event yang membuat orang akan mau balik lagi, kesiapan hotelnya, kesiapan transportnya dan saya kira perlu ada program bisa membangkitkan kegiatan turis di Yogya. Jadi bikin event-event yang bisa meningkatkan daya tarik yagn ada sekarang.
Maskapai yang tertarik untuk melayani penerbangan dari Kulon Progo baru dua tadi AirAsia sama Silk Air?
Itu dari yang eksisting Adisutjipto.
April Adisutjipto off untuk internasional dialihkan semuanya ke Kulon Progo?
Iya, plus nanti adalah untuk yang chartered. Kalau sudah 100% diharapkan yang reguler penerbangan pesawat besar dari internasional.
Dari Garuda sendiri sejauh ini kita sudah berkomunikasi cukup intens. Garuda juga merencanakan akan membuka rute ke Adisutjipto dari internasional. Kemarin yang diinfo secara lisan ke saya pesawat dari China chartered bawa turis dari China yang nanti akan masuk.
Kita juga sudah sounding ke beberapa airline internasional dan responsnya cukup positif, minat awal sudah sangat tinggi. Pertama airline-airline dari Timur Tengah, airline-airline dari China dari Korea dari Eropa itu mereka berminat. Nanti kita akan undang untuk melihat secara langsung dan kita juga akan berikan satu stimulus untuk mendorong mereka untuk membuka rute ke situ.
Kalau tahap awal mungkin memberi diskon landing fee atau bahkan landing fee-nya saya free-kan dulu yang penting mereka bisa operasikan ke situ.