Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan negara Timor Leste pada Rabu (28/12/2016) lalu.
PLBN Motaain merupakan satu dari tujuh PLBN yang dipugar pemerintah, dengan tujuan mengubah kawasan tertinggal di perbatasan, di mana kawasan terluar harus jadi beranda depan Indonesia, bukan lagi sebagai halaman belakang yang kurang diperhatikan.
Bangunan PLBN Motaain meliputi zona inti yang terdiri dari bangunan utama PLBN, gedung pemeriksaan kendaraan dan power house. Arsitektur atapnya berbentuk rumah adat masyarakat Belu, dengan ornamen sun shading pada atap gedung pemeriksaan kendaraan pribadi mengadaptasi corak tenun setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian terdepan atau perbatasan Indonesia dan Timor Leste, terdapat gerbang lintas batas negara yang dihiasi ornamen tulisan Motaain Indonesia, dan jembatan transisi, di mana warna merah putih bersanding dengan warna khas negara Timor Leste, merah, kuning dan hitam.
Pembangunan PLBN terpadu motaain sendiri masih pada tahap I. Nantinya kawasan ini akan kembali dikembangkan hingga tanggal 5 Maret 2019 nanti, dengan luas lahan mencapai 4,62 ha dan biaya pelaksanaan sekitar Rp 228,9 miliar.
Pembangunan yang dilaksanakan pada tahap II di antaranya tempat pencucian mobil, x-ray kargo, mess pegawai, wisma Indonesia, pasar perbatasan, lapangan olahraga, hingga pos pamtas TNI dan Polri.