Pria yang dinobatkan sebagai orang terkaya Indonesia nomor empat fersi Forbes ini mengaku membagi-bagikan hartanya hanya karena hati nurani. Dia mengaku ada tiga hal yang mendasarinya untuk memberikan banyak bantuan kepada orang-orang membutuhkan hingga keliling dunia.
Yang pertama, kata Tahir, ialah tanggung jawabnya kepada Sang Pencipta. Sebagai seorang manusia, Tahir mengaku memiliki kewajiban kepada sesama sesuai dengan nilai-nilai religi yang dianutnya. Karena, kata Tahir, hidup di dunia hanya sekali, oleh sebab itu ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Saya mau ibadah saya baik di depan Tuhan, berkenan lah. Nanti suatu hari saya menghadap Gusti Allah Sang Pencipta, saya, rapor saya lulus, itu penting. Hidup ini kan bukan cuma sekarang, ada yang akan datang. Saya harus berbuat yang baik sehingga ibadah saya diterima dengan baik," kata Tahir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saya lahir di Indonesia, saya hidup di Indonesia, saya mau lihat masyarakat Indonesia, mungkin cuma sebagian kecil, tapi karena kehadiran saya, saya bisa rubah nasibnya sedikit. Saya puas, senang saya," kata dia.
Terakhir, Tahir mengatakan, dengan berbuat dia ingin anak-anaknya juga bisa tumbuh menjadi orang yang baik. Dia ingin agar anak-anaknya bisa memiliki rasa rendah hati dan memberikan banyak manfaat bagi sekitar.
"Ketiga saya juga mau lihat keturunan saya bener, anak-anak saya jadi orang baik. Tiga hal ini harapan saya di dalam hidup itu," jelasnya.