Belakangan Stasiun Duri mendadak terkenal karena video eskalator horor yang menggambarkan kepadatan penumpang yang tidak wajar, baik yang masuk maupun keluar dari Stasiun Duri.
Dari pengalaman salah satu anak kereta atau 'anker' yang kerap menggunakan jurusan Duri-Tangerang pada saat akhir pekan Yohana Artha Ully, kondisi Stasiun Duri Selalu padat. Bahkan Yohanna mengaku selalu tidak kebagian kursi dari Stasiun Duri ke Tangerang.
"Kalau saya kan biasanya ke Duri itu weekend dan itu padat banget, antara Sabtu-Minggu pulang ke Tangerang itu pasti selalu lewat Duri.Kalau padat itu saya selalu berdiri gerak aja susah itu karena mungkin weekend. Buat gerak ya bisa sebenarnya tapi dempetan banget," kata dia kepada detikFinance, Rabu (4/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kan kadang ada orang yang nunggu kereta selanjutnya karena nggak mau dempet-dempetan tapi saya mending maksain diri masuk karena malas nunggu lama lagi kalaupun ada sama saja padat," papar dia.
Yohana yang bisa datang ke stasiun Duri menuju stasiun Tanah Tinggi dengan menggunakan KRL harus berdiri dan berhimpitan dengan penumpang lainnya selama 45 menit.
"Ini weekend lho maksudnya, apalagi hari kerja. Padat banget, sebenarnya tahun lalu pernah coba naik dari Tanah Tinggi ke Duri di gerbong perempuan itu penuh banget. Saking penuhnya, jendela gerbong kereta harus dibuka supaya ada udara masuk (pengap)," kata dia.
(ang/ang)