Simpang-siur Data Pangan, Pemerintah Bisa Kehilangan Kepercayaan

Simpang-siur Data Pangan, Pemerintah Bisa Kehilangan Kepercayaan

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Senin, 04 Jun 2018 07:58 WIB
Simpang-siur Data Pangan, Pemerintah Bisa Kehilangan Kepercayaan
Foto: Ibnu Munsir
Menurut saya bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah. Dengan HPP kita ingin menolong pendapatan petani agar layak? Menurut saya ini tidak mungkin. Dengan kepemilikan lahan rata-rata yang hanya sekitar 0,3 Ha per petani, istilahnya petani gurem tidak mungkinlah petani bisa hidup layak dari usaha taninya. Jika sumber penghidupan hanya dari situ saja, pasti tidak cukup. Harus ada upaya menciptakan penghasilan lain bagi petani diluar usaha taninya. Di Jepang petani bisa hidup layak karena sebagian pendapatan mereka berasal dari kegiatan non-farming di pedesaan. Macam-macm industri pengolahan berkembang di pedasaan, terkenal dengan istlah part-time farmer.

Satu-satunya cara untuk mengurangi ketergantungan hidupnya petani dari usaha tani yang gurem-gurem itu adalah menciptakan industri di pedesaan. Industri ini berbasis pengolahan hasil pertanian atau sumber daya lokal. Industri ini memberikan alternatif sumber penghasilan lain diluar usaha tani. Jadi jika harga padinya murah pada waktu musim panen, ya tidak apa-apa karena petani punya sumber penghasilan lain di luar usaha tani, sehingga dia tetap bisa hidup layak. Kita perlu menciptakan kesempatan kerja lain di pedesaan, bukan hanya usaha tani, tetapi juga industri, perdagangan dan jasa. Karena itulah diperlukan strategi pembangunan yang integrated, yang menyatukan sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, pariwisata yang didukung sektor-sektor lain. (dna/dna)
Hide Ads