Fakta di Balik Rencana Tarif Tol JORR Jadi Rp 15.000

Fakta di Balik Rencana Tarif Tol JORR Jadi Rp 15.000

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 21 Jun 2018 07:19 WIB
Fakta di Balik Rencana Tarif Tol JORR Jadi Rp 15.000
Foto: Rengga Sancaya

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pemerintah dan badan usaha telah memperhitungkan tarif integrasi tersebut sesuai dengan rumus yang akan memastikan badan usaha tetap mendapatkan pendapatan sesuai dengan sebelum dilakukannya integrasi. Angka Rp 15.000 akan mensubsidi tarif yang seharusnya lebih mahal dibayar oleh pengguna tol JORR jarak jauh.

"Jadi badan usaha tidak akan ambil untung lebih. Itu clear," kata Herry kepada detikFinance.

Lanjut dia, dari perhitungan BPJT, ada lebih dari 60% pengguna tol JORR jarak jauh yang akan disubsidi oleh 40% pengguna tol jarak dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau badan usaha tetap. Cuma dengan satu sistem, dia lebih efisien. Kalau dari pendapatan nggak ada (untung lebih), karena dia akan mensubsidi sesama pengguna," kata Herry.

Implementasi integrasi transaksi di jalan tol sendiri sudah membuahkan hasil yang cukup baik, di mana terjadi pengurangan kepadatan di dalam tol. Hal tersebut kata dia bisa dilihat dari hasil integrasi tol Jagorawi dan Jakarta-Merak pada tahun lalu dan integrasi Semarang seksi A, B dan C.

Keputusan memberlakukan satu tarif di ruas Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) juga dinilai tak berdampak pada pendapatan PT Jasa Marga. Sistem transaksi satu tarif ini menetapkan harga lebih murah dari tarif perjalanan Jakarta hingga Bogor/Ciawi.

"Kalau Jagorawi memang ada penurunan pengguna. Ada sekitar 20% yang tidak lagi menggunakan jalan tol yang sudah diintegrasikan," katanya.

Hide Ads