Sejumlah barang dari Indonesia ke Amerika Serikat bebas bea masuk karena kebijakan Generalized System of Preferences (GSP). Kini kebijakan tersebut sedang dikaji ulang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ada 124 barang yang di-review oleh Trump. Trump berpotensi mencabut GSP untuk barang-barang tersebut. Apabila Trump mencabut GSP sejumlah barang tersebut, artinya ada bea masuk yang harus dibayarkan.
Hal ini dilakukan Trump bukan tanpa alasan, Pengamat Ekonomi dari Bank Permata Jhosua Pardede menjelaskan, saat ini neraca perdagangan AS defisit karena terlalu banyak barang luar yang masuk ke dalam AS. Hal tersebut membuat AS meng-evaluasi negara negara yang mendapat GSP agar mengetahui negara mana saja negara yang membuat AS mengalami defisit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT