-
Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dan pertumbuhan kelas menengah mendorong industri berbahan dasar kopi di dalam negeri terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Kementerian Perindustrian mencatat, hingga tahun 2016, pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata lebih dari 7% per tahun.
Meskipun kopi bisa menjadi pasar baru dalam memulai bisnis, tak serta merta pasar yang luas dengan permintaan yang tinggi bisa menguntungkan. Sebelum mulai berbisnis kopi, baiknya banyak aspek yang perlu diperhatikan, penasaran?
Menjamurnya kedai atau kafe kopi di Indonesia bukan hanya marak di kota-kota besar, namun kedai kopi juga mulai marak di kawasan-kawasan yang tengah berkembang
Jangan bayangkan, warung kopi pinggir jalan yang hanya menyajikan kopi sachet cepat saji. Tapi kedai kopi yang menyajikan kopi dari biji-biji kopi istimewa Indonesia yang dulu tak banyak ditemui dengan mudah.
Kementerian Perindustrian mencatat, hingga tahun 2016, pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata lebih dari 7% per tahun.
Manisnya bisnis kopi tanah air juga berhasil merambah pasar ekspor. Pada 2015, ekspor kopi olahan tercatat US$ 356,79 juta alias meningkat 8% dibanding tahun sebelumnya.
Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, RRC, dan Uni Emirat Arab.
Melihat data tersebut, wajar saja bila saat ini makin mudah menemukan kedai kopi di Indonesia. Berbincang dengan detikFinance sekitar pertengahan tahun 2017, Owner Kiwari Coffee Bandung, Irfan Rahadian Sudiyana bercerita soal manisnya berbisnis di sektor ini.
"Harga biji kopi Arabica kalau beli langsung petani di Jawa Barat saja saat ini pasarannya Rp 80.000/kg. Itu harga untuk green bean (biji masih hijau), kamudian kalau sudah di-roasted (panggang) harga biji kopi untuk jadi bubuk kopi bisa Rp 250.000-300.000/kg," tutur Irfan saat itu.
Owner Kiwari Coffee Bandung, Irfan Rahadian Sudiyana menjelaskan,untuk memulai bisnis kopu tidak melulu soal berapa banyak modal usaha.
"Modal itu kan tergantung. Kalau bisnis kopi itu sebenarnya modalnya cuma 2, kopi dan air (panas) saja. Kalau mau pakai alat racik manual yang sederhana, asal sudah ada tempatnya modal Rp 1 juta pun cukup untuk beli alatnya dan bahan baku," kata Irfan.
Menurutnya, pengalaman banyak pemula yang membuka bisnis warung kopi dengan modal cekak pun bisa sukses.
Namun demikian, jika ingin merintis bisnis kopi dengan sarana peralatan yang lebih lengkap, setidaknya dibutuhkan modal Rp 5- 10 juta, sudah termasuk sewa tempat. Alat-alat tersebut seperti grinder, mesin penyeduh kopi otomatis, saringan, dan sebagainya.
Terpisah, pelmilik Gratify Cafe, Fira mengatakan, sama dengan halnya bisnis kuliner lainnya, modal bukan segalanya.
"Kalau cuma sekadar punya uang dan modal lantas dipastikan sukses, orang bisa sukses dengan gampang dong," tutur Fira ditemui detikFinance di kedainya belum lama ini.
Wanita yang juga berpengalaman di bidang pastry alias panganan kue ini berpendapat. Selain modal, konsep memegang peranan penting dalam bisnis di sektor kuliner seperti kopi.
"Pertama kita harus memikirkan konsepnya. Apa yang membedakan kita dengan yang lain. Karena cafe banyak, lalu apa yang membedakan kita? Konsepnya," jelas dia.
Untuk bisa sukses di bisnis kopi, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan Supervisor Tanamera Coffee di Thamrin City, Rizky menjelaksan membuka sebuah bisnis kopi, bukan hal mudah. Ia mengatakan, tampaknya terlihat mudah, namun bisnis ini sebenarnya merupakan bisnis yang memiliki banyak aspek yang harus diperhatikan.
1. Petani dan Biji Kopi
Petani dan biji kopi menjadi aspek pertama yang harus menjadi perhatian calon pengusaha kopi.
Selain bertugas menanam, seorang petani kopi juga berperan dalam melakukan pengolahan awal biji kopi setelah dipanen.
"Treatment (penanganan) biji kopi itu beda cara beda hasil. Misalnya, ada petani yang menjemur biji kopi tanpa dicuci dahulu. Nah itu kalau nggak dicuci, lendir atau getah kopi itu akan menyerap ke biji dan bikin kopinya jadi terasa lebih fruity. Beda kalau dia (biji kopi) dicuci dahulu. Biasanya rasa kopinya lebih mate," kata dia.
2. Proses Roasting
Roasting merupakan salah satu proses penting yang akan mempengaruhi kualitas aroma dan rasa dari kopi.
Bahkan secara persentase, proses roasting memiliki pengaruh hingga 30% dalam sumbangan aroma dan rasa.
Pada proses roasting, biji kopi mentah (raw green bean) yang memiliki karakteristik soft, "grassy" smell dan sedikit atau tidak ada sama sekali rasa diubah (transform) menjadi roasted bean yang memiliki karaktersitik beraroma unik dan kaya rasa.
3. Barista dan Penyajian
Setelah proses tanam, panen, pengolahan hingga biji kopi tersaji dalam bentuk bubuk, hal penting selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam bisnis kopi adalah penyajiannya dalam gelas.
Di Jakarta, ada banyak rumah roasting atau roastery alias tempat memanggang kopi yang setiap hari menghasilkan kopi segar yang baru saja 'matang'.
Berikut hasil penelusuran detikFinance.
1. Tanamera Coffee
Tanamera Coffee sudah punya nama cukup santer di dunia industri kopi tanah air. Tanamera bukan hanya ada di Jakarta saja tapi ada di Yogyakarta, Surabaya, Makassar hingga Bali.
Setiap biji kopi yang dipanggang mendapat penanganan oleh ahlinya. Nantinya setelah biji sudah matang, akan didistribusikan ke coffee shop Tanamera atau dijual ke pelanggan. Pencinta kopi bisa membeli kopi hampir di semua cabang coffee shop Tanamera.
2. Crematology
Kopi lokal dari berbagai daerah di Indonesia dipanggang sendiri di dapur roasting Crematology. Karena diolah sendiri, coffee shop ini menjamin setiap kopi yang diseduh hanyalah kopi segar yang baru diroasting.
3. Anomali Coffee and Roastery
Anomali Coffee biasa meroasting kopi dalam jumlah banyak. Selain sebagai bahan baku di kedainya, kopi Anomali juga dijual bebas di pasaran.
Mesin-mesin roasting di Anomali selalu bekerja setiap hari memanggang green bean hingga menjadi kopi siap olah. Anomali memanggang kopi dari seluruh Nusantara mulai dari Aceh hingga Papua.
4. Gerilya Coffee and Roastery
Memiliki mesin roasting sendiri membuat coffee shop ini menjamin kenikmatan setiap kopi yang disajikan kepada pelanggan. Coffee shop yang ada di bilangan Fatmawati Jakarta Selatan ini juga menjual biji kopi yang baru saja diroasting.
5. Smoking Barrel
Tempat roasting yang satu ini berlokasi di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan.