Jali, salah satu sopir Metro Mini mengaku makin sulit untuk 'narik', masyarakat mulai meninggalkan Metromini menuju moda transportasi lain. Menurutnya, kini bukan lagi persaingan, namun pencurian penumpang yang dirasakannya.
Apalagi Transjakarta, yang trayek-trayeknya juga melewati jalur-jalur lama trayek Metromini. Keluhnya Jali keluar setiap dia dilewati bus-bus Transjakarta di tengah perjalanan.
"Waduh sewa gue, colong aja terus, colong sewa gue aja nih Transjakarta. Penuh lagi tuh, sewa kita semua itu aduh!" kata Jali sambil sesekali memukul-mukul kemudinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sulit cari penumpang, justru kini Jali lebih memilih untuk tidak menggunakan kondektur, dia tidak ingin mengurangi kembali pendapatannya yang memang sudah kecil. Kini dia memilih untuk berteriak menawarkan busnya plus mendatangi para penumpang di dalam bus untuk menarik ongkos.
Sudah begitupun, Metromininya tidak juga cepat penuh seperti dulu. Dahulu, menurutnya tidak sampai lima menit Metromini bisa terisi penuh, kini tidak lagi seperti itu, sekali 'ngetem' di Blok M saja dia hanya mendapatkan 3-5 penumpang.
"Maju woi jalan, jalan! Gantian gantian!" tegur sopir Kopaja yang ingin bergantian 'ngetem' di belakang Metromini Jali sambil membunyikan klaksonnya.
"Iya iya iya! Mau jalan nih gue! Sialan baru dapat tiga lagi yaelah udah disodok aja!" keluh Jali sambil menyalakan mesin Metro Mininya dan mulai memacu busnya menelusuri trayek Blok M sampai Lebak Bulus.