Tolak Upah Murah Masih Jadi Seruan Buruh di May Day 2019

Tolak Upah Murah Masih Jadi Seruan Buruh di May Day 2019

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 02 Mei 2019 07:24 WIB
Tolak Upah Murah Masih Jadi Seruan Buruh di May Day 2019
Foto: Rifkianto Nugroho

Said Iqbal menilai upah rata-rata buruh di Indonesia lebih kecil dibandingkan beberapa negara tetangga di ASEAN.

Menurut Said, hanya Kamboja yang upah rata-rata buruhnya lebih kecil daripada Indonesia. Untuk Kamboja para buruh hanya digaji US$ 121 atau setara dengan Rp 1.694.000 per bulan (pada kurs Rp 14.000) sedangkan di Indonesia mencapai US$ 174 per bulan atau setara dengan Rp 2.436.000.

"Upah rata-ratanya saja, bukan upah minimum. Untuk Kamboja adalah US$ 121 per bulan, Indonesia di atas itu, US$ 174 per bulan," sebut Said.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan, kalau mau dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Thailand upah minimum Indonesia sangat jauh berbeda. Selisih terjauh adalah dengan Malaysia.

"Tapi kita di bawah Filipina, US$ 256 per bulan (atau setara dengan Rp 3.584.000)," kata Said.

"Kemudian Malaysia US$ 546 per bulan (atau setara dengan Rp 7.644.000) dan Thailand US$ 326 per bulan (atau setara dengan Rp 4.564.000)," tambahnya.

Hide Ads