Kemarin pemerintah menerbitkan stimulus kedua untuk menangkal dampak virus corona terhadap perekonomian. Stimulus itu terdiri dari stimulus fiskal maupun non fiskal yang tujuannya sama-sama untuk menjaga agar sektor riil tetap bergerak serta menjaga daya beli masyarakat di tengah gempuran virus corona.
Akan tetapi, menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kebijakan tersebut sama sekali tidak menyentuh sektor riil di hilir terutama pada bidang perdagangan ritel modern.
"Kebijakan Pemerintah mengenai Covid 19 belum sama sekali menyentuh sektor riil di hilir pada bidang perdagangan ritel modern, anggota-anggota APRINDO mulai dari minimarket, supermarket, hypermarket, wholeseller, hingga department store & speciality store yang berada di seluruh wilayah Indonesia," ujar Ketua Aprindo Roy Mandey, Jumat (13/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roy menyayangkan hal tersebut, lantaran wabah ini mempengaruhi langsung sektor hulu hingga hilir sehingga sektor perdagangan seperti ritel terdampak signifikan.
"Padahal sektor hilir adalah sektor padat karya serta memiliki peran strategis sebagai tempat konsumsi bagi seluruh masyarakat terpenuhi dalam kebutuhan pokok pangan dan non pangan dan terutama katalisator terhadap inflasi pangan dalam menjalankan HET (harga eceran tertinggi) pada kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat," keluhnya.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]