Larangan Mudik Bikin Industri Tekstil Babak Belur hingga Dibayangi PHK

Larangan Mudik Bikin Industri Tekstil Babak Belur hingga Dibayangi PHK

- detikFinance
Minggu, 26 Apr 2020 07:00 WIB
Menteri Perindustrian RI Saleh Husein (kemeja putih) meresmikan dan meninjau pabrik kedua PT Indo Kordsa, Tbk dikawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/1/2014). Pabrik kedua yang diinvestasikan senilai 100 juta U$D berkapasitas 18 kton untuk kain ban dan pabrik dengan kapasitas produksi 14 kton untuk benang polyester. Pabrik ini juga menjadi pabrik terbesar kedua dalam jajaran anak perusahaan Kordsa Global, Turki untuk kategori perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia bahan baku serat ban, polyester, rayon serta benang nylon untuk ban.
Foto: Rachman Haryanto

Produksi Masker dan APD Tak Mampu Selamatkan Industri Tekstil

Dari 2.500 perusahaan di garmen menengah besar di Indonesia, hanya 3% di antaranya yang mampu melakukan peralihan produksi masker dan alat pelindung diri (APD).

"Dari 2.500 industri garmen menengah besar Indonesia, hitungan kita puluhan, mungkin tidak lebih dari 30 perusahaan besar yang bisa produksi APD," imbuh Rizal.

Rizal mengatakan, tak semua perusahaan bisa melakukan diversifikasi tersebut. Sehingga, peralihan ini tak cukup untuk menyelamatkan industri tekstil dari gempuran Corona.

"Secara nasional tidak lebih dari 3% yang bisa memproduksi masker dan APD. Apalagi untuk APD itu tidak semua garmen bisa, Jadi secara nasional tidak signifikan mendongkrak industri tekstil, hanya beberapa saja yang bisa memproduksi itu. Nah itu yang bisa sekarang beralih," jelas Rizal.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads