Hal ini adalah prestasi yang hanya sedikit dicapai berbagai negara di dunia. Meski begitu, para ahli kesehatan tetap memperingatkan agar negara-negara ini tidak berpuas diri. Karena wabah baru dapat muncul kembali dalam gelombang kedua, seperti yang terjadi di China dan Korea Selatan.
Para ahli berpendapat bahwa otoritas negara-negara tersebut umumnya cepat untuk memberlakukan tindakan penahanan. Di sisi lain, tampaknya mereka juga telah belajar dari pengalaman menangani wabah SARS yang pernah terjadi hampir 20 tahun yang lalu.
Melansir dari Reuters, Selasa (19/5/2020), menurut data Universitas Johns Hopkins per 17 Mei, di Taiwan hingga kini hanya ada 440 kasus positif yang terkonfirmasi. 395 di antaranya menjalani pemulihan, dan ada 7 kasus kematian. Total populasi negara ini sekitar 24 juta penduduk.
Baca selengkapnya di sini: Taiwan hingga Vietnam Sukses Tekan Corona, Apa Rahasianya?