Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat ada sejumlah daerah yang lambat dalam merealisasikan atau mencairkan belanja dari APBD tahun anggaran 2020.
Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Mochamad Ardian Noervianto mengatakan, hingga Juni atau selama semester I-2020, daerah-daerah tersebut hanya memperoleh persentase realisasi belanja daerah di bawah 25%.
"Ada 29 Pemda yang realisasinya masih di bawah 25%," kata Ardian dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/8/2020).
Dari 29 daerah tersebut, terdapat 10 daerah yang bahkan realisasi belanjanya tak sampai 21%, antara lain:
1. Kabupaten Deiyai 15,28%
2. Kabupaten Boven Digoel 16,46%
3. Kabupaten Tolikara 17,02%
4. Kabupaten Takalar 19,30%
5. Kabupaten Manokwari 19,37%
6. Kabupaten Pegunungan Bintang 19,47%
7. Kabupaten Pulau Taliabu 19,90%
8. Kabupaten Konawe 20,16%
9. Kabupaten Mimika 20,38%
10. Kabupaten Jayawijaya 20,84%
Simak Video "Pemprov DKI Anggarkan Rp 100 Miliar untuk Tata Trotoar"
[Gambas:Video 20detik]