Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mengalokasikan dana Rp 11,123 triliun untuk pendanaan lahan 77 proyek strategis nasional (PSN) di 2021. Rinciannya, Rp 5,93 triliun untuk pendanaan 45 proyek tol, Rp 4,68 triliun untuk 26 bendungan, dan Rp 504 miliar untuk 6 irigasi.
"Di tahun 2021 di alokasi yang ada ke kami totalnya Rp 11,123 triliun," kata Direktur Pendanaan Lahan LMAN Qoswara dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Dia menjelaskan sebagian besar pendanaan tersebut untuk proyek-proyek yang sedang dikerjakan, alias bukan proyek baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"45 ruas (tol) ini sebagian besar adalah tol yang sudah berjalan selama ini tapi masih membutuhkan pengadaan tanah, begitupun dengan bendungan sebagian besar adalah meneruskan pengadaan tanah yang masih berjalan dan irigasi juga sama," tuturnya.
Untuk mempercepat pembayaran pengadaan lahan PSN proyek-proyek tersebut, ada tiga hal yang dilakukan oleh LMAN. Pertama, pembinaan terhadap pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan tanah.
"Ini sederhana tapi kunci terpenting untuk percepatan pengadaan tanah ada di PPK, kenapa? karena dokumen-dokumen yang bagus kualitasnya akan cepat dilakukan pembayaran oleh kami. Jadi ini kita harus membina PPK-nya. Sebenarnya selama ini sudah kita lakukan tapi kita coba untuk menjadwalkan lebih serius, lebih terkoordinir dengan baik," jelasnya.
Kedua, melakukan monthly meeting dengan para pemangku kepentingan terkait, mulai dari Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR/BPN, KPPIP, dan beberapa institusi lainnya.
"Intinya adalah ingin mengetahui berapa rencana penyerapan, kemudian kita lihat kembali, dievaluasi kenapa tidak terserapnya, ada nggak sih bottle neck di sana, kita coba cari solusi agar semakin cepat," sebutnya.
Simak juga video 'Polemik Tanah di Aruk: Lahan Warga Jadi HGU Perusahaan':