Pemerintah harus mengambil langkah cepat agar potensi kekayaan atau harta karun kelautan Indonesia bisa dioptimalkan dengan baik. Sebab, potensi tersebut nilainya mencapai US$ 1.338 miliar atau setara Rp 19.133 triliun (kurs Rp 14.300) per tahun.
Apalagi, potensi harta karun kelautan Indonesia ini bukan hal yang baru atau sudah dihembuskan sejak lama.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim, Abdul Halim mengatakan banyak upaya yang bisa dilakukan pemerintah agar harta karun bernilai sekitar Rp 19.133 triliun ini tidak terkesan 'dianggurin'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, susun peta jalan pengembangan sektor perikanan tangkap dan budidaya yang berkesinambungan," ujar Abdul Halim ketika dihubungi detikcom, Jakarta, Senin (8/3/2021).
Adapun potensi kekayaan sektor kelautan sebesar US$ 1.338 miliar ini, tersebar di 11 sektor yaitu perikanan tangkap yang potensinya US$ 20 miliar, perikanan budidaya US$ 210 miliar, industri pengolahan US$ 100 miliar, industri bioteknologi US$ 180 miliar, energi dan sumber daya mineral termasuk garam dan BMKT US$ 210 miliar.
Selanjutnya, ada pariwisata bahari US$ 60 miliar, transportasi laut US$ 30 miliar, industri dan jasa maritim US$ 200 miliar, coastal forestry US$ 8 miliar, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil US$ 120 miliar, dan sumber daya non konvensional US$ 200 miliar.
Tahap selanjutnya yang perlu dilakukan pemerintah, kata Abdul Halim adalah melibatkan pelaku usaha perikanan skala kecil seperti nelayan, pembudidaya ikan, dan nelayan perempuan.
"Terlebih struktur perikanan kita didominasi oleh mereka, angkanya mencapai 93%," ujarnya.
Tonton juga Video "Jokowi: Sumber Daya Alam Laut RI Punya Potensi Rp 17 Ribu Triliun":