Tak Lulus SD, TKW Ini Sukses Bisnis Katering Haji Beromzet Rp 3 M

Saatnya Jadi Bos

Tak Lulus SD, TKW Ini Sukses Bisnis Katering Haji Beromzet Rp 3 M

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 12 Mar 2021 13:44 WIB
Bisnis Katering Haji
Foto: Dok. Pribadi Risma

Bisnis katering milik Risma tentu tidak besar begitu saja. Awalnya dari sebuah kantin kecil di daerah pondok jemaah haji dan umroh yang didirikan pada 2007, dari situ lah dia mulai banyak mengenal pihak travel hingga dipercaya mendapat pesanan katering pertama kali.

Meski begitu, usaha kantinnya tetap berjalan karena hasil yang didapat dirasa lumayan yakni 1.000 riyal atau Rp 3,57 juta per hari. Dari penghasilan itu disisihkan 200 riyal atau Rp 712.000 per harinya untuk membayar sewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama itu saya sewa kantin hotel kapasitas jemaah ada 800. Saya sewa meja paling 2 meter, lebar 1 meter setengah itu dengan sewa 4.000 riyal per bulan," tuturnya.

Dari bisnis katering itu, Risma telah berhasil menyelesaikan pendidikan ketiga anaknya hingga kuliah, memiliki rumah produksi yang disewa di Arab Saudi dan memiliki puluhan karyawan. Namun bukan berarti dalam menjalankan usaha mulus-mulus saja, dia menyebut kendala yang sering dialami adalah masalah pembiayaan yang sering dilupakan pihak travel.

ADVERTISEMENT

Kerugian pun tidak jarang dialami terutama sejak kemunculan pandemi COVID-19 yang membuat penutupan di Arab Saudi secara mendadak. Sejak Maret 2020 itu, sampai saat ini bisnis kateringnya tutup operasi.

"Teman-teman yang ambil katering itu banyak yang dibawa kabur, banyak yang ngutang karena saya terima bayaran setelah jemaah selesai makan. Kayak kemunculan pandemi kan sangat mendadak banget, kita sudah siap di sini termasuk belanja sudah full, ikan sudah dipotong, semua belanja sudah ready, jadi ditutupnya itu ya jadi kerugian besar buat saya," imbuhnya.

Demi menyelamatkan para karyawannya, Risma memutar otak bagaimana cara agar tetap bisa mendapat penghasilan yakni dengan cara membuat makanan ringan untuk cemilan. Meskipun penghasilannya tidak sebesar saat bisnis katering, dia merasa bersyukur.

"Tanggungan saya di sini banyak, makan, semua itu dari sabun, air, fasilitas yang ada di sini saya tanggung semua. Tapi alhamdulillah lumayan, yang penting sekarang ini sama-sama usaha dengan anak-anak dan hasilnya kita bagi-bagi juga yang penting bisa bertahan di masa pandemi ini," imbuhnya.

Makanan ringan itu dia titipkan di sejumlah toko di Arab Saudi. Risma berharap pandemi ini cepat selesai agar seluruh pekerjanya dapat bekerja kembali ke Arab Saudi.

"Saat ini ada 9 orang yang tetap bantu-bantu bikin snack, cemilan ini bagian dapur dan bumbu-bumbu. Yang bagian hotel nggak dipekerjakan dulu, lebih dari 30 orang sekarang banyak yang pulang ke Indonesia," tandasnya.


(aid/fdl)

Hide Ads