Pengusaha Sebut Banyak Pedagang Jual Daging Sapi Dicampur Kerbau, Hati-hati!

Pengusaha Sebut Banyak Pedagang Jual Daging Sapi Dicampur Kerbau, Hati-hati!

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 22 Mar 2021 12:42 WIB
Harga Daging Sapi
Foto: Aulia Damayanti

Yudi menegaskan, kondisi ini harus diperhatikan karena akan berdampak pada para peternak lokal yang tak bisa mendapatkan insentif jika para pedagang menjual daging sapi dengan dicampur.

"Ini harus dipahami karena kita lihat tingginya impor ini mengambil alih daripada pangsa pemotongan sapi lokal di Indonesia. Yang terkena apa? Ya pasti pemotongan hewan turun, lalu juga peternak akan sulit menjual sapi-sapinya, dan feedloter juga akan menurunkan pasokannya karena memang akan sangat tersaingi oleh daging-daging impor," tegas Yudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi serupa diungkapkan oleh Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Rochadi Tawaf. Menurutnya, peredaran daging kerbau India di Tanah Air sudah merata, namun tak ada segmentasi karena pedagang menjualnya dengan cara mencampur.

"Kalau kita kembalikan, penyebaran mereka ini sudah merata di seluruh Indonesia. Saya kaget bagaimana di Kutai Kartanegara, di pasar becek, daging kerbau itu beredar. Dan di sana sudah dicampur saja, tidak menyebut daging kerbau," jelas Rochadi.

ADVERTISEMENT

Begitu juga di daerah sentra produksi daging sapi lokal, menurutnya juga sudah beredar daging kerbau India. "Apalagi di daerah-daerah sumber sapi yang tadinya tidak boleh masuk daging kerbau India misalnya di Jawa Timur, itu pun masuk. Nah hal-hal seperti ini saya kira akan merugikan pengembangan peternakan itu sendiri. Sehingga harga sapinya terkendala, petaninya tidak untung, dan seterusnya," imbuh Rochadi.

Padahal, di Malaysia yang juga mengimpor daging kerbau India, penjualannya dilakukan dengan segmentasi, sehingga konsumen punya pilihan.

"Saya menyaksikan sendiri di pasar tradisional di Kuching (Malaysia) itu real menyajikan daging segar, impor, dan daging kerbau India, sehingga konsumen ada pilihan. Tidak seperti di kita. Ini adalah program pemerintah supaya konsumen ada pilihan, segmentasi konsumen. Sehingga tidak memberikan dampak apa-apa," terang dia.

Oleh sebab itu, ia menegaskan pemerintah harus mengedukasi masyarakat dalam berbelanja daging di pasar. "Kalau ini ditata, segmentasi itu, dan kita bisa mengedukasi masyarakat untuk bisa memilih, saya kira ini akan lebih baik," tandas dia.


(vdl/fdl)

Hide Ads