Antrean Panjang Bengkel Pesawat
Sementara itu, Head of Indonesia Affairs and Policy AirAsia Eddy Krismeidi Soemawilaga menambahkan defisit jumlah pesawat juga terjadi karena antrean yang terjadi pada fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) atau mudahnya disebut sebagai bengkel pesawat.
Banyak armada yang sempat dikandangkan selama pandemi harus melakukan reparasi untuk bisa digunakan. Maka dari itu, antrean panjang terjadi di fasilitas MRO.
"Memang betul saat ini armada yang siap terbang dan serviceable itu terbatas. Hal ini juga banyak dipengaruhi oleh antrean MRO. Ada keterbatasan di MRO," ujar Eddy dalam acara yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti Denon, Eddy juga mengatakan maskapai masih sangat berat bergerak imbas dari beban-beban utang di masa pandemi. Beban-beban ini juga memberikan kesulitan bagi maskapai untuk melakukan penambahan armada.
"Last but not least, seluruh maskapai juga saat ini mendapatkan financial burden. Hibernasi dan beban utang pada lessor dan stakeholder lain masih kita bawa hingga 2022 ini," papar Eddy.
Jumlah Pesawat di RI
Sejauh ini Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat pengurangan pasokan armada pesawat di tahun 2022 memang sangat dalam. Untuk tipe pesawat penumpang besar dengan izin AOC 121 yang siap terbang, jumlahnya cuma mencapai 336 unit dari awalnya sebanyak 547 unit pada 2019.
"Melihat jumlah pesawat memang saat ini turun sangat dalam. Tantangan saat ini dan ke depan adalah peningkatan jumlah armada pesawat yang serviceable dan peningkatan kapasitas MRO dalam negeri," papar Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Dadun Kohar dalam acara yang sama.
Dadun memaparkan jumlah total pesawat yang terdaftar di Indonesia sebesar 1.490 unit, dengan sertifikasi izin terbang yang valid sebanyak 1.116 unit. Nah kalau dikelompokkan, jumlah armada pesawat yang siap terbang dan melayani penumpang cuma ada sekitar 558 unit saja.
Jumlah itu terdiri dari 336 pesawat dengan izin sertifikasi AOC 121 atau pesawat besar dengan jumlah tempat duduk di atas 30 kursi. Sementara itu, 222 pesawat lainnya memiliki izin sertifikasi AOC 135 atau pesawat dengan jumlah tempat duduk di bawah 30 kursi.
(hal/ara)