Ekonomi Tumbuh 5,72%, tapi RI Harus Tetap Waspadai Ini

ADVERTISEMENT

Ekonomi Tumbuh 5,72%, tapi RI Harus Tetap Waspadai Ini

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 08 Nov 2022 00:00 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi pertumbuhan ekonomi secara kumulatif atau sampai September 2018 sebesar 5,17%.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menguat. Ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik.

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 mencapai 5,72% (yoy), lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,45% (yoy). Kinerja ekonomi yang tetap kuat ditopang oleh berlanjutnya perbaikan permintaan domestik dan tetap tingginya kinerja ekspor.

Melansir keterangan tertulis Bank Indonesia, Senin (7/11/2022), pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat, didorong oleh perbaikan permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN).

"Namun, Indonesia harus tetap waspada dengan dampak pelambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor, dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai," dikutip dari keterangan tertulis Bank Indonesia, Senin (7/11/2022)

Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen menunjukkan pertumbuhan yang positif. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,39% (yoy), melambat dibandingkan capaian triwulan sebelumnya 5,51% (yoy). Pertumbuhan yang tetap tinggi ini sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, masih terbatasnya dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta adanya penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi.

Kinerja investasi juga membaik dengan tumbuh sebesar 4,96% (yoy), terutama investasi non bangunan baik mesin maupun peralatan. Sementara itu, konsumsi Pemerintah masih terkontraksi sebesar 2,88% (yoy) yang bersumber dari penurunan belanja barang untuk Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

Peningkatan ekspor terus berlanjut dengan pertumbuhan mencapai 21,64% (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat dan kebijakan percepatan ekspor minyak kelapa sawit. Impor juga tumbuh tinggi sebesar 22,98% (yoy) seiring dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang tetap tinggi.

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), hampir seluruh LU pada triwulan III 2022 tumbuh positif. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh beberapa LU, seperti Industri Pengolahan, Pertambangan, Pertanian, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Sektor transportasi dan Perdagangan serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh pertumbuhan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

(hns/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT