Bisnis Food & Beverage (F&B) memang menjadi salah satu segmen yang diminati banyak orang. Tak terkecuali oleh Ghufron Syarif, CEO Haus!, yang sejak dahulu sudah berkeinginan menjadi pengusaha.
Ghufron bercerita dulu dirinya sempat menjadi pegawai kantoran biasa. Namun akhirnya ia memutuskan untuk banting stir menjadi seorang pengusaha dan mendirikan Haus!.
"Jujur aja waktu kuliah udah punya cita-cita jadi pengusaha, tapi belum tau mau usaha apa. Sempet kerja kantoran dulu di bank, tapi nggak betah kerja kantoran, udah pengen keluar (kerjaan) dan jadi wirausaha," ujarnya.
"Tapi, at that time saya nggak punya pengalaman karena orang tua saya bukan background pengusaha, jadi nggak tau mau ngapain. Ya udah akhirnya saya mulai dulu dari bisnis yang modalnya nggak begitu besar, 2010 mulai (bisnis Haus!), eh keterusan deh sampai sekarang," imbuhnya.
Hal ini ia sampaikan dalam webinar Kembangkan Bisnis Kulinermu Vol. 2 bertema 'Persiapkan Ekspansi Bisnis Kulinermu' yang digelar KraftHeinz Foodservice Institute bersama detikcom, September lalu.
Ghufron mengungkapkan hingga pekan kedua September (11/9), Haus! telah memiliki 213 outlet yang tersebar di Pulau Jawa. Ke depannya, ia menargetkan akan terus membuka di seluruh Pulau Jawa.
"Sampai Sabtu (11/9) kemarin kita ada 213 outlet. Karena kita semuanya toko sendiri, jadinya baru di Pulau Jawa aja karena kita juga harus perhatiin supply chain dan kontrol tokonya. Jadi, kita belum buka sporadis di luar pulau. kita mau fokusin dulu di Pulau Jawa dulu nih, baru expand ke luar Pulau Jawa," paparnya.
Berawal dari Modal Sendiri hingga Dimodali Capital Venture
Untuk bisa sesukses saat ini, Ghufron mengaku ada banyak tantangan yang telah dilewati dalam membangun bisnis Haus!. Bahkan awalnya, cabang pertama Haus juga dibangun dengan modal sendiri.
"Kalau Haus! kita bikin cabang pertama sendiri dulu. Karena waktu itu untuk kategori boba tea, untuk segmen middle low, kita belum tau teruji atau enggak. Kita bikin pakai uang sendiri, 3-4 bulan sales-nya bagus," katanya.
(akn/hns)