Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada yang sirik ke Kementerian Keuangan. Sebab, kementeriannya menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kementerian Keuangan mengurus APBN tuh macem-macem, ada yang seneng, ada yang juga marah, ada yang sirik, ada yang sangat mendukung," ujarnya dalam acara Launching Beasiswa Fellowship Dokter Spesialis Dalam dan Luar Negeri, dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (8/5/2023).
Lebih lanjut, Bendahara Negara ini mengatakan, salah satu alasan bagi pihak yang sirik karena masalah pajak.
"Salah satunya sering disebut Menteri Keuangan majakin terus, dokter pun marah dipajakin sama saya, tapi uang pajak itu dipakai untuk seluruhnya. Saya juga suka dimarahin masalah utang," paparnya.
Salah satu penggunaan uang dari pajak yang ditarik adalah untuk pengadaan beasiswa LPDP. "Ini salah satu benefit, yaitu fellowship," kata Sri Mulyani.
Sebagai informasi, LPDP bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memberikan beasiswa fellowship dokter spesialis. Namun, salah satu hal yang menjadi tantangan adalah kesiapan rumah sakit.
"Kementerian Keuangan banyak sekali dukungannya kepada bidang kesehatan. Kalau kita bicara, selalu kurang anggaran untuk rumah sakit. Kalau kita bicara fellowship, 600-1.000 fellowship yang jago-jago ini mereka pulang, rumah sakitnya nggak siap," ujarnya.
Meski demikian, menurutnya masalah seperti itu masih bisa diselesaikan. Terlebih, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sangat bersemangat untuk menyelesaikan masalah.
"Makanya tadi Pak Menteri Kesehatan bilang 'oh saya akan beresin ini, saya akan beresin itu, alat itu nanti akan saya adakan'. Kalau beliau bersemangat itu saya bilang tagihan, tagihan, tagihan," tuturnya.
"Beliau bilang 'saya nggak pakai APBN, saya pakai pinjaman bank dunia' oh saya dimarahin lagi, utang lagi itu nanti dimarahin pula saya. Nggak apa-apa juga for the right cause," ujarnya.
(aid/ara)