Fungsi APBN di Tengah Gejolak Ekonomi, Jaga Inflasi-Daya Beli Masyarakat

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Jumat, 22 Sep 2023 21:55 WIB
Foto: Dok. Kemenkeu
Jakarta -

Tingkat inflasi Indonesia yang naik signifikan di tahun 2022 akibat kondisi geopolitik global serta momen pemulihan ekonomi pascapandemi menimbulkan gejolak harga komoditas global. Untuk menghadapi hal tersebut, sebelumnya Presiden RI Joko Widodo telah memberikan arahan empat agenda prioritas, salah satunya terkait pengendalian inflasi.

Per Agustus 2023, BPS mengungkapkan inflasi Indonesia kini sebesar 3,3% year on year (yoy). Jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan inflasi di tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,5% yoy.

Sejak awal tahun 2023 laju inflasi Indonesia menunjukkan tren perlambatan hingga perlahan bergerak pada kisaran sasaran inflasi yang ditargetkan yaitu 3±1% yoy. Meski harga beberapa komoditas pangan sempat naik sebagai akibat dari dampak El Nino yang juga terjadi di berbagai negara, namun inflasi pangan masih menunjukkan arah yang positif.

Pergerakan inflasi yang terus menurun ini tidak terlepas dari kesinambungan kebijakan yang secara konsisten dilakukan. Sinergi yang dilakukan oleh seluruh pihak, baik dari sisi otoritas fiskal, moneter, dan sektor riil berkontribusi terhadap tingkat harga yang terkendali.

Langkah Menjaga Angka Inflasi Indonesia

Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional 2023, Jokowi juga memberikan arahan agar pengendalian inflasi dilakukan melalui bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.

Sinergi dan inovasi ini menjadi dua kata kunci penting dalam menjaga stabilitas harga. Terutama dalam konteks menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Berbagai mitigasi dan langkah kebijakan dirancang sebagai bagian dari agenda pengendalian inflasi nasional yang terus diorkestrasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Kelembagaan tersebut semakin diperkuat, baik di pusat dan daerah. Tujuannya, untuk memastikan stabilitas harga dapat dijaga hingga ke level daerah. Berbagai respons kebijakan pun terus dirancang untuk menjawab tantangan jangka pendek guna mendukung strategi menjaga inflasi dalam jangka menengah.

Adapun beberapa langkah yang dilakukan dalam menjaga inflasi antara lain menciptakan keterjangkauan harga, menjaga ketersediaan pasokan, memastikan kelancaran distribusi, dan melakukan komunikasi efektif. Langkah ini menjadi pedoman implementasi strategi pencapaian inflasi dari hulu hingga hilir, demi menciptakan keseimbangan antara penawaran dan permintaan.

Untuk menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi, inflasi yang stabil sangat dibutuhkan. Tingkat inflasi yang optimal juga harus diciptakan sebagai insentif bagi dunia usaha dengan memperhatikan situasi ekonomi yang harus terus tumbuh.

Di sisi lain, pergerakan inflasi harus terus dijaga guna menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah. Pemerintah perlu menjaga akses terhadap pangan dengan mengendalikan inflasi pangan yang bersifat fluktuatif.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork