Arti Retur: Fungsi, Penyebab, dan Cara Melakukannya

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Minggu, 24 Sep 2023 15:30 WIB
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Secara umum dalam dunia bisnis, retur merupakan pengembalian suatu produk. Pada dasarnya, perusahaan yang memproduksi dan menjual barang mungkin mengalami pengembalian produk dari pelanggan.

Ada berbagai kemungkinan alasan mengapa pelanggan melakukan retur barang. Lebih lanjut, pelajari pengertian retur, penyebab, hingga cara melakukannya di bawah ini.

Arti Retur

Dilansir laman Indeed Career, retur adalah ketika pelanggan/pembeli/klien mengirimkan produk kembali kepada penjual.

Sebelum memutuskan untuk mengembalikan suatu barang, kita perlu mengetahui tentang kebijakan pengembalian apakah ada atau tidak. Kebijakan pengembalian artinya pengembalian barang kepada penjual dari pembeli.

Umumnya, akan ada dokumen kebijakan pengembalian yang mencakup informasi pengembalian dana, kontak dukungan/pelayanan pelanggan, prosedur, persyaratan, jangka waktu, serta detail lain yang diperlukan.

Sementara, untuk pengembalian dana bisa dilihat sebagai hasil dari kebijakan pengembalian, di mana pelanggan bisa meminta pengembalian uang sebesar 70%-100% dari harga produk (bisa juga dipotong biaya pengiriman).

Penyebab Terjadinya Retur

Alasan utama pelanggan mengajukan kebijakan retur biasanya seperti produk rusak, pesanan salah, dan produk berbeda dengan yang ditampilkan di etalase.

Dikutip dari laman Chargeback Gurus, berikut adalah beberapa alasan seseorang melakukan retur:

  • Pelanggan tidak puas dengan produk yang diterimanya
  • Pelanggan salah memesan produk atau ukuran
  • Penjual salah mengirimkan ukuran produk
  • Produk rusak atau cacat
  • Produk datang terlambat (sehingga membuat pelanggan tidak lagi memerlukannya)
  • Pelanggan mengalami penyesalan saat membeli
  • Produk tidak sesuai deskripsi
  • Produk tidak sesuai ekspektasi pelanggan
  • Pelanggan menemukan harga yang lebih baik di tempat lain
  • Pembelian produk ternyata palsu

Perlu dipahami, kebijakan retur setiap toko berbeda-beda. Boleh jadi alasan-alasan yang disebutkan di atas tidak semuanya disetujui oleh penjual. Akibatnya, barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi.

Cara Melakukan Proses Retur

Dilansir laman Golocad, secara umum, berikut merupakan langkah dan cara retur barang:

1. Mengajukan Permintaan Retur

Langkah pertama, pelanggan akan mengajukan permintaan pengembalian produk beserta alasan sah yang terkait dengannya.

Pelanggan bisa mengajukan pilihan, baik itu penukaran produk ataupun pengembalian uang.

Permintaan retur bisa diajukan melalui situs website, di e-commerce, chat dengan penjual, atau nomor kontak yang diberikan oleh perusahaan/penjual kepada pelanggan.

2. Persetujuan Penjual

Setelah pembeli mengajukan retur dan menerima permintaan tersebut, penjual bisa menyetujui atau menolak permintaan retur yang diajukan.

Pengambilan keputusan bisa berdasarkan alasan yang diberikan oleh pelanggan.

Apabila alasannya ternyata tepat dan logis, biasanya perusahaan atau pihak penjual bisa menyetujui pengembalian dana (dilakukan dari pihak pelanggan) atau pertukaran penawaran.

Dalam banyak kasus, perusahaan online perlu menerima pengembalian untuk menjaga reputasi perusahaan dan bagian dari pelayanan kepada pelanggan.

Pelanggan yang tidak puas biasanya akan memberikan rating atau testimoni yang buruk kepada perusahaan/toko.

3. Pengembalian Barang

Jika disetujui, maka langkah retur selanjutnya yaitu mengambil pesanan pengembalian dari alamat khusus.

Dalam proses ini, penjual juga bisa meminta pelanggan untuk menitipkan pesanannya di pusat pemrosesan pengembalian terdekat, untuk memangkas biaya pengiriman.

4. Barang Dikirimkan Kembali

Setelah barang dikirim kembali ke gudang/fasilitas penyortiran, produk tersebut diperiksa.

Hasil pemeriksaan harus memenuhi semua persyaratan produk yang dikembalikan, sebelum mengirim kembali pertukaran atau pengembalian dana.

5. Barang Dimasukkan Kembali ke Dalam Inventaris

Jika barang tersebut benar-benar mempunyai cacat atau rusak, maka bisa dibuang atau diperbaiki oleh perusahaan/pihak penjual. Jika kerusakannya kecil, barang bisa diperbaiki dan dikembalikan ke inventaris.

Retur dapat mengubah jumlah persediaan dan mempengaruhi keuntungan. Oleh karena itu, dalam pembukuan akuntansi retur menjadi hal yang penting untuk dicatat.

Itu tadi penjelasan seputar retur, alasan dilakukannya hingga gambaran umum proses dalam melakukannya.



Simak Video "Video: Jualan Online Makin Cuan? Selamat, Kini Kena Pajak 0,5%"

(khq/inf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork