Rupiah bakal digencet dolar AS
Rupiah diproyeksi akan fluktuatif cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan depan. Rupiah diproyeksi berada di kisaran level Rp 14.750-Rp 15.000 per dolar AS.
Ibrahim Assuaibi menjelaskan, saat ini pelaku pasar tengah fokus terhadap rencana amandemen Undang-undang Bank Indonesia (BI). Sebab, hal ini menimbulkan pertanyaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar saat ini sedang tertuju amandemi UU Bank Indonesia yang sampai saat ini masih banyak sekali ini istilahnya kenapa Undang-undang DI diamandemen," katanya kepada detikcom.
Dia menjelaskan, AS dan Eropa sama halnya dengan Indonesia sedang berjuang melawan dampak pandemi. Namun, mereka tidak melakukan amandemen.
"Bahkan di Amerika antara bank sentral Amerika dan pemerintah selalu berbeda padangan suku bunga, stimulus. Ada apa, kenapa Indonesia melakuakn revisi," ujarnya.
Sementara, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan rupiah melemah 5 poin ke Rp 14.850 sepanjang Jumat kemarin.
"Kami memproyeksikan pada pekan depan rupiah bergerak pada rentang harga Rp 14.778 - 14.970," tulis laporan tersebut.
Simak Video "IHSG Naik 65 Poin Jelang Libur 1 Muharram"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/zlf)