Saham DEPO Oversubscribe 14,73 Kali, Bagaimana Prospeknya?

Saham DEPO Oversubscribe 14,73 Kali, Bagaimana Prospeknya?

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Kamis, 25 Nov 2021 16:46 WIB
Depo Bangunan
Foto: Depo Bangunan
Jakarta -

Perusahaan yang bergerak di bisnis ritel bahan bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Perseroan secara resmi memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada (16/11) lalu dengan kode saham DEPO.

Direktur Utama Depo Bangunan Kambiyanto Kettin menjelaskan dengan perolehan pernyataan efektif itu, OJK menetapkan saham DEPO sebagai Efek Syariah. Berdasarkan ketentuan regulator pasar modal, yang masuk efek syariah adalah saham dari perusahaan yang produk, jenis bisnis, jasa, dan akad beserta pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

"Kami berharap kehadiran Depo Bangunan nantinya di pasar modal akan memberikan nilai tambah yang optimal kepada stakeholders dan shareholders melalui transformasi bisnis yang kami lakukan," ujar Kambiyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (24/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Depo Bangunan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam proses IPO ini. Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi optimistis saham DEPO akan menarik ke depannya.

"Kami optimis, saham DEPO akan sangat menarik untuk investor selain fundamental yang bagus dan berkesinambungan, status Perusahaan yang sedang dalam mode ekspansi, serta prospek pengembangan bisnis juga terbuka lebar untuk menjadi supermarket bahan bangunan yang lengkap dan tersebar di kota-kota/kabupaten di seluruh Indonesia," tambah Wibowo.

ADVERTISEMENT

Wibowo juga menambahkan antusiasme masyarakat terhadap IPO DEPO tergolong tinggi, yang ditunjukkan oleh hasil yang mencapai kelebihan pemesanan hingga 14,73x dari porsi pooling yang ditawarkan. Hal ini adalah wajar mengingat sektor DEPO yang berada di sektor ritel saat ini merupakan sektor yang diminati oleh investor, baik dalam maupun luar negeri.

"Prospek atas perusahaan ini juga sangat bagus terlihat dari laba bersih yang konsisten naik dan juga kami melihat bisnis yang dijalankan Perseroan resilience saat masa pandemik ini serta antusias masyarakat yang sangat tinggi saat bookbuilding dilakukan. Dengan pemaparan di atas, hal tersebut yang membuat yakin kami untuk menjadi Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada IPO kali ini" ujar Wibowo menambahkan.

Per Desember 2020, total 600.000 member tercatat. Di mana terdapat lebih dari 60% member yang melakukan transaksi aktif. Saat ini, Depo Bangunan telah menghadirkan lebih dari 97.000 produk pilihan atau SKU yang tersedia di gerai Depo Bangunan seluruh Indonesia. Dengan kira-kira 1.500 brand terkemuka di industri bahan bangunan.

Halaman Selanjutnya: Target Perusahaan Usai IPO

Target Perusahaan

Untuk diketahui, berdasarkan prospektus, Depo Bangunan menawarkan harga saham IPO DEPO di Rp 482 per saham. Dengan demikian dana yang akan terkumpul adalah sebesar Rp 493,57 miliar dari pelepasan 1,024 juta lembar saham atau 15,08 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Corporate Secretary Depo Bangunan Erwan Irawan mengungkapkan dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha antara lain dengan menambah gerai ritel di sejumlah daerah potensial, menambah produk house brand dan mengembangkan online channel.

"Depo Bangunan menargetkan membuka 3 (tiga) gerai baru dengan standar ukuran luas kurang lebih 4.000m2 setiap tahunnya. Tentunya Strategi ekspansi ini, harus memperhatikan perkembangan kondisi pandemi beserta mitigasi risiko untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," jelas Erwan.

Dia menyebutkan penggunaan dana hasil IPO DEPO akan digunakan yakni sekitar 18% untuk belanja modal perseroan, baik pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Depo Bangunan yang ada saat ini dan di masa mendatang. Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, kata dia, sekitar 8% akan digunakan untuk melunasi pinjaman rekening Koran perseroan kepada Bank. Sekitar 41% digunakan sebagai investasi pada entitas anak, di mana dana tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan gerai ke kota-kota di Indonesia bagian Timur, pengembangan bisnis, modal kerja dan pengembangan IT dan SDM. Dan yang terakhir sekitar 33% digunakan untuk meningkatkan modal kerja yang mendukung operasional perseroan antara lain dalam pengembangan bisnis berupa ekspansi portofolio produk, pengembangan system IT, pembayaran hutang dagang dan biaya operasional.

Erwan mengungkapkan Depo Bangunan secara fundamental, menunjukkan performa positif dan daya tahan yang baik selama pandemi, sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat mengalami kenaikan sebesar 14%. Per Juni 2021, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 47,14 miliar dengan total penjualan bersih Rp 1.167,42 miliar.

(akd/ara)

Hide Ads