Kasus positif varian baru COVID-19 Omicron sudah diumumkan oleh pemerintah. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran pasar dan menciptakan sentimen negatif untuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Research Analyst Arha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengungkapkan IHSG diprediksi mengalami pelemahan.
"Pergerakan akan dibayangi kekhawatiran setelah diidentifikasinya kasus COVID-19 Omicron di Indonesia yang dikhawatirkan akan menyebar," kata dia dalam risetnya, dikutip Kamis (16/12/2021).
Hari ini saja IHSG ditutup melemah di level 6.594,79 atau turun 0,47%. "IHSG ditutup melemah mengalami koreksi," ujar dia.
Hal ini terjadi meskipun bursa saham global ditutup menguat secara rata-rata setelah The Fed cukup optimis bisa mengontrol inflasi. Namun dari dalam negeri masih khawatir dengan munculnya Omicron.
Sebelumnya Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, penanganan COVID-19 di Indonesia sudah cukup bagus sehingga menimbulkan kepercayaan pada pelaku pasar.
"Pasar kemungkinan besar hanya bersifat sementara karena penanganan COVID di Indonesia cukup bangus dan pemerintah proaktif lakukan vaksinasi. Ini yang akan mendorong rupiah dan IHSG mengalami penguatan," katanya.
Baca juga: Omicron Masuk RI, Rupiah-IHSG bakal Jeblok? |
Dia menuturkan, pelaku pasar optimistis pemerintah bisa menangani varian omicron. Ia juga menilai, masyarakat tidak banyak berpergian saat Natal dan Tahun Baru, sehingga sebaran virus bisa diantisipasi.
"Pelaku pasar optimis bahwa pemerintahan Indonesia akan bisa menangani kasus omicron ini, apalagi di Natal dan Tahun Baru dengan adanya informasi omicron ini kemungkinan besar masyarakat akan lebih berhati-hati untuk jalan-jalan, kemungkinan masyarakat akan melakukan Natal Tahun Baru itu di rumah," ujarnya.
(kil/dna)