PT Kimia Farma (Persero) melakukan pembagian dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 90 miliar. Jumlah itu sebesar 30% dari total laba perusahaan tahun 2021.
Adapun tahun ini laba bersih Kimia Farma tahun 2021 mencapai Rp 302,27 miliar tahun ini. Mencatatkan pertumbuhan sebesar 1.319% dari tahun sebelumnya.
"Kabar gembira, salah satu hasil RUPST kami disetujui penetapan laba bersih dalam bentuk dividen sebesar 30% dari total laba, sehingga angkanya sebesar Rp 90,98 miliar," ungkap Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Lina Sari dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/5/2022).
Lina memaparkan tahun 2021 Kimia Farma berhasil mencetak penjualan sebesar Rp 12,85 triliun. Dengan total ekuitas sebesar Rp 7,3 triliun.
Lina memaparkan hingga kuartal I tahun ini pihaknya masih bisa memperoleh keuntungan. Hanya saja angkanya belum bisa disampaikan.
"Secara umum dapat kami sampaikan perolehan masih bisa meraih profit year-to-date di Maret 2022, cuma angka riil belum bisa disampaikan," ungkap Lina.
Meski begitu, dia juga menggaris bawahi adanya aturan bebas swab PCR atau antigen mempengaruhi pencapaian kinerja perusahaan di awal tahun 2022 ini.
"Kami melihat ada dampak turunnya aktivitas COVID-19 ada perubahan tidak diberlakukannya lagi aturan swab atau PCR saat perjalanan, ini mungkin akan berpengaruh terhadap pencapaian kami di Maret 2022," kata Lina.
Simak Video "Kimia Farma Bakal Tutup 5 Pabrik"
(hal/das)