Mau IPO Rp 10 T, PalmCo Bakal Bangun Pabrik Minyak Goreng

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 29 Agu 2022 16:38 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/sergeyryzhov
Jakarta -

Sub-holding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III yang bergerak di bidang kelapa sawit, PalmCo bakal melakukan initial public offering (IPO). Perusahaan menargetkan bisa mengumpulkan Rp 5-10 triliun dari IPO.

PTPN saat ini memiliki lahan sawit seluas 500.000 hektar (ha). Perusahaan juga bakal mengkonversi 200.000 hektare lahan karet menjadi kelapa sawit. Lahan tersebut kemudian bakal dikonsolidasikan ke PalmCo.

Peran BUMN dalam industri minyak goreng dinilai kurang besar. Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga usai acara UMKM BUMN Go Online.

"BUMN perannya kurang besar, karena tidak kelola migor yang banyak. Makanya kami bangun sub holding PalmCo, fokus pengadaan minyak goreng. Kami harapkan nanti kalau sudah begini, setelah terbentuk itu, dia akan go public, akan bikin pabrik minyak goreng," katanya di Tennis Indoor Senayan, Senin (29/8/2022).

Arya menambahkan, dirinya berharap minyak goreng di Indonesia bisa dikelola oleh BUMN. Sehingga harganya dapat dikontrol dan dikendalikan dalam arti positif. Maksudnya BUMN bukan mengendalikan dalam arti memonopoli.

Lalu, setelah melakukan IPO PalmCo akan melakukan ekspansi dan mengembangkan bisnis. Misalnya dengan mengembangkan pabrik, pembenahan, konsolidasi, menambah pabrik, dan lain-lain.

"Nanti pabrik-pabrik dikonsolidasikan. Selama ini kan nggak, PTPN I punya pabrik sendiri, PTPN II juga punya sendiri, ini akan dikonsolidasi," katanya menambahkan. Proses konsolidasi diproyeksikan rampung pada Oktober tahun ini. Dan persiapan IPO direncanakan pada kuartal II 2023.

Sebelumnya direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani menyebut PTPN III tengah digiring untuk menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia dengan memproduksi sebanyak 1,8 juta ton per tahun. Langkah yang dilakukan yaitu dengan melakukan konversi lahan karet untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.

"Kita sudah masuk Proyek Strategis Nasional target yang dicapai PTPN 1,8 juta ton olein per tahun pada 2026. Isu minyak goreng kita sudah tau kita sulit. Kebutuhan 5,7 juta ton. Kalau kami bisa capai 1,8 juta ton bisa sepertiga kebutuhan nasional," terang Ghani dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (24/8/2022).



Simak Video "Video Tanggapan Pimpinan MPR Soal UU BUMN Baru: Bukan Berarti Kebal Hukum"

(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork