Tak Lagi Pakai Dolar, Argentina Bayar Utang ke IMF Pakai Yuan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 03 Nov 2023 15:25 WIB
Foto: Chinadaily.com
Jakarta -

Argentina menjadi salah satu negara yang perlahan melakukan dedolarisasi atau meninggalkan penggunaan dolar AS di dunia. Negara Amerika Latin itu sudah mengurangi penggunaan mata uang Dolar Amerika Serikat untuk keperluan transaksi.

Terbaru, Argentina menggunakan mata uang China Yuan untuk membantu menutupi sebagian pembayaran utang bulan Oktober kepada Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

Secara keseluruhan, dilansir dari Business Insider, Jumat (3/11/2023), Argentina berutang kepada IMF sebesar US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp 40,8 triliun (kurs Rp 15.700) dalam bentuk hak penarikan khusus (Special Drawing Rights/SDR).

SDR merupakan aset cadangan internasional yang dibuat oleh IMF. Argentina membayar sekitar 70% jumlah SDR yang tersedia bulan lalu menggunakan yuan China.

Pembayaran yang dilakukan dengan Yuan China juga mencakup jatuh tempo yang berasal dari kesepakatan utang Argentina dengan IMF senilai US$ 44 miliar atau sekitar Rp 690 triliun untuk menggantikan program dana talangan yang gagal pada tahun 2018.

Penggunaan Yuan China sendiri terjadi ketika Argentina terus menghadapi menipisnya cadangan Dolar. Hal ini memaksa pemerintah untuk memilih pada jalur pertukaran mata uang Yuan China senilai Rp 282 triliun per tahun ini.

Uniknya, ketika Argentina menggunakan Yuan China untuk membayar kembali utangnya ke IMF. Negara tersebut justru menggunakan uang dari IMF untuk membayar kembali China untuk pertukaran mata uang.

Pada bulan Agustus, Argentina membayar kembali US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 26,6 triliun kepada Bank Rakyat Tiongkok (Peoples Bank of China/PBOC) menggunakan pencairan yang diperoleh dari IMF.

Sementara itu, transaksi harian Yuan China di pasar valuta asing Argentina pun mencapai rekor kenaikan 28% pada bulan Juni. Sementara itu telah lebih dari 500 perusahaan berupaya membeli barang impor menggunakan Yuan China.

Namun, Dolar AS sendiri tetap populer di kalangan konsumen Argentina, yang semakin banyak menggunakannya untuk transaksi sehari-hari karena hiperinflasi mengikis kepercayaan terhadap mata uang Peso dari negara tersebut.




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork