Luhut sendiri mengaku tak mempersoalkan keributan banyak pihak yang menuding proses ini disebut pencitraan. Proses divestasi dilakukan berhati-hati demi menjaga sentimen investor yang menanamkan saham di PT Freeport Indonesia.
"Jadi orang terus melihat negatifnya saja. Kadang-kadang saya mikirnya juga melihat, kok republik kita ini berpikir negatif terus sih. Kan nggak mau dong si Richard Arkinson (CEO Freeport McMoran) mau sahamnya turun. Kalau dia ribut, pasti turun sahamnya. Pastilah mereka akan cari solusi kalaupun masih ada sedikit-sedikit perbedaan di sana sini," ujar dia.
Ia mengatakan pengambil alihan saham tersebut harus dilakukan secara perlahan. Sebab, apabila dilakukan secara tergesa-gesa, hal itu akan menjadi bumerang untuk pemerintah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT