Desember ini pihaknya akan melakukan proses lelang untuk menggarap proyek konversi PLTD ini. Rencananya, kontruksi bisa diselesaikan antara tahun 2021 hingga 2022.
"Ini akan mulai proses lelangnya di Desember ini. Kemudian nanti COD (commercial operation date/waktu beroperasi) 2021-2022, setahun, karena lokasinya sulit dan jarak tempuh cukup sulit," kata Ikshan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk jumlah anggarannya sendiri, dia enggan mengungkapkan angka pastinya, hitungan kasarnya bisa mencapai Rp 100 triliun. Yang jelas proyek ini dikerjasamakan dengan Asian Development Bank (ADB).
"Wah huge money, makanya kita kerja sama dengan ADB untuk suistain financing-nya. Belum bisa saya sampaikan, tapi lets say 225 MW, misalnya 1 kWh 22 sen, kira-kira Rp 100 triliun lebih. Tapi itu perkiraan saya," ujar Iksan.
(fdl/fdl)