Task Force Energy Siapkan 3 Rekomendasi Transisi Energi Hijau di KTT G20

Task Force Energy Siapkan 3 Rekomendasi Transisi Energi Hijau di KTT G20

Atta Kharisma - detikFinance
Sabtu, 05 Feb 2022 22:19 WIB
PT Pertamina (Persero) kembangkan Kilang Balikpapan yang tahun ini berusia 100 tahun. Pengembangan kilang ini diharapkan dapat memangkas impor BBM.
Foto: Iswahyudi/detikcom

Nicke pun menegaskan bahwa transisi perlu dipercepat secara global, dengan cara tetap meningkatkan ketahanan dan pemerataan energi demi menopang pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan ekstrem. Selain itu, gap pembiayaan harus dijembatani, investasi harus dialihkan ke infrastruktur transisi energi dan dapat dibayarkan dengan penetapan harga karbon.

Nicke juga mengingatkan pentingnya memastikan kesetaraan dengan meningkatkan akses dan keterjangkauan energi bersih dan modern yang tidak hanya dibutuhkan untuk kesuksesan transisi, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan, gender, dan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, elektrifikasi, dan efisiensi energi adalah pilar utama transisi energi, investasi teknologi dan sektor transisi energi semakin cepat. Namun, negara-negara berkembang tidak memiliki kerangka kerja, tata kelola yang mapan, pasar, layanan keuangan yang maju, tenaga kerja yang terlatih, dan akses ke teknologi canggih. Semuanya itu dimiliki oleh negara-negara maju dan diperlukan untuk perubahan tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Chair Agung Wicaksono menjelaskan dalam rangka menggali masukan dari pelaku bisnis, Task Force juga melakukan survei dengan memasukkan 13 isu potensial, yakni pembangunan kelembagaan, kerja sama global, sumber energi alternatif, laju diferensial per sektor, mencegah penguncian karbon baru, harga karbon, mitigasi dampak keuangan, mitigasi kehilangan mata pencaharian (penghidupan), kerangka kerja ESG yang terstandarisasi, memastikan transisi yang teratur, meningkatkan akses, keterjangkauan, dan adopsi teknologi pengguna akhir.

ADVERTISEMENT

Menurut Agung, hasil survei tersebut menjadi landasan bagi Task Force untuk merumuskan rekomendasi. Ia juga mengakui bahwa transisi kelak membutuhkan kerja sama global yang terstruktur dan berkomitmen dalam peningkatan kapasitas tata kelola, pengembangan pasar, penyaluran pembiayaan dan teknologi, serta peningkatan keterampilan tenaga kerja.

"Semangat, kerja keras, dan komitmen pertemuan ini terus berlanjut yang akan membawa perubahan global ke arah yang lebih baik pasca pandemi COVID-19, sehingga kita dapat Recover Together, Recover Stronger," pungkasnya.


(akn/hns)

Hide Ads