Kisah Ratu Prabu, Sowan ke Sandi Hingga Mau Bangun LRT Rp 405 T

Kisah Ratu Prabu, Sowan ke Sandi Hingga Mau Bangun LRT Rp 405 T

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 06 Jan 2018 11:23 WIB
Kisah Ratu Prabu, Sowan ke Sandi Hingga Mau Bangun LRT Rp 405 T
Foto: Ardan Adhi Chandra

PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) sudah mengeluarkan dana sebesar US$ 10 juta atau setara Rp 135 miliar (kurs: Rp 13.500/US$ dolar) untuk melakukan studi terkait pembangunan LRT sepanjang 400 kilometer (km). Dana itu dikeluarkan dari kantong pribadi Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) B. Bur Maras.

"Semua US$ 10 juta untuk kajian," kata Bur Maras kepada detikFinance, Jumat (5/1/2017).

Dana sebesar US$ 10 juta, katanya, digelontorkan untuk studi yang dilakukan oleh konsultan asal Eropa, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Ia pun menunjukkan tiga tumpukan buku hasil kajian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya undang konsultan terhebat Eropa, saya undang konsultan terhebat Australia, saya undang konsultan terhebat Amerika Serikat (AS). Perusahaan Amerika namanya Bechtel Corporation umurnya 120 tahun lebih," ujarnya.

Bur Maras menambahkan, studi terkait pembangunan LRT sepanjang 400 km sudah dilakukan dengan matang dan sangat detail. Bahkan, dengan adanya studi tersebut bisa membuat rencana pembangunan LRT ini kredibel dan mendapatkan pendanaan dari bank.

"Seluruhnya dihitung Bechtel. Kalau hitung itu bukan hitung berapa angin terkencang, gempa berapa kali setahun, diukur secara teknis, sesudah itu dihitung kelayakan keuangan," katanya.

Pihak bank dari Jepang, Korea Selatan, dan China sudah tertarik memberikan pendanaan untuk pembangunan LRT sepanjang 400 kilometer (km). Kebutuhan investasi untuk pembangunan LRT tersebut diperkirakan mencapai Rp 405 triliun.

"Nah, sudah terjadi saya bicara dengan Jepang, saya bicara dengan Korea (Selatan), saya bicara dengan China. Tiga-tiganya berebut mau danai, bagus ini karena menguntungkan jadi berebut," kata Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) B. Bur Maras saat berbincang dengan detikFinance.

Ia menambahkan, kebutuhan pendanaan untuk pembangunan LRT tersebut juga seluruhnya didapatkan dari pinjaman ketiga bank tersebut. Sehingga tidak membebani keuangan perusahaan.

"Kita offer sama dia oke kalau mau ambil mana. Semua dari pinjaman," ujarnya.

Hide Ads