Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah dimulai sejak Januari 2016 lalu juga menemui kendala pada pendanaan. Dana pinjaman yang rencananya didapat dari China Development Bank (CDB) saat ini belum juga cair.
Plt Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwi Windarto mengatakan alotnya pencairan pinjaman dari CDB dikarenakan kendala administrasi. Akan tetapi, mengenai pembebasan lahan sebagai salah satu syarat pencairan pinjaman, ia mengatakan saat ini sudah mencapai 53%.
"Namanya orang cari pinjaman adalah komunikasi, yaitu administrasi tapi dr sisi fisik pengadaan lahan 53%," kata Dwi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencairan adalah proporsional. Pendanaan proyek ini 25% ekuitas dan 75% pinjaman jadi akan proporsional seperti itu," tutur Dwi.
Dwi menambahkan, ekuitas dari KCIC didapatkan dari PT PSBI yang merupakan konsorsium BUMN yang memiliki 60% saham KCIC dan Beijing Yawan yang merupakan konsorsium lima BUMN China yang memiliki 40% saham di KCIC.
"Pinjaman dikeluarkan proporsional, duit yang sudah dikeluarkan pemegang saham berapa sih," pungkas Dwi.
Halaman Selanjutnya
Halaman