Sejak dilakukan groundbreaking, pekerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih terkendala masalah pembebasan lahan yang tak kunjung rampung sehingga pendanaan yang berasal dari China juga tak kunjung terealisasi.
Masih molor, nilai proyek yang sempat disebut bohongan tersebut juga membengkak yang saat ini menjadi US$ 6,071 miliar atau sekitar Rp 81,96 triliun (kurs US$ 1 = Rp 13.500). Sebelumnya, nilai proyek ini dihitung sebesar US$ 5,988 miliar.
Namun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebutkan pencairan pinjaman proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan cair pada Maret 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan proses pencairan tahap pertama itu sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,75 triliun (kurs: Rp 13.500 per dolar). Pencairan US$ 500 juta berasal dari total komitmen pinjaman dari CDB yang sebesar US$ 5,9 miliar.