Akibat konik itu bukan hanya masyarakat Indonesia yang marah, Kementerian BUMN yang mengontrol proyek tersebut juga ikut terkejut. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengungkapkan kekesalannya atas komik tersebut.
"Saya enggak tahu sama sekali. Tapi sebagai sebuah bangsa, saya merasa diremehkan," tuturnya kepada detikFinance.
Menurut pria yang akrab disapa Abe itu, jika sindiran itu terjadi pada era tahun 80-90an maka dampaknya akan lebih besar. Bahkan bisa menimbulkan dampak amarah yang besar bagi masyarakat dia mencontohkan seperti kerusuhan saat peristiwa Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT