"Sekitar 10-15% atau 200-300 juta ton kargo akan dapat ditangani," kata dia kepada detikFinance Rabu (3/10/2018).
Meski ada proyek CBL ini, Budi Karya mengatakan, pelaku usaha angkutan logistik dan pemilik truk tak perlu khawatir posisi mereka akan 'dilenyapkan'.
Sebab, tambah Budi, angkutan truk masih diperlukan untuk membawa barang dari sentra produksi ke terminal barang yang terkoneksi dengan CBL.
"Nantinya jarak antara rencana Terminal CBL dengan kawasan Industri Cikarang sekitar 20-30an km," kata dia.
Proyek CBL merupakan mega proyek transportasi logistik lewat kanal atau sungai yang akan menjadi penghubung antara Pelabuhan Tanjung Priok langsung menuju kawasan industri Cikarang.
Dengan adanya proyek ini, produsen berbagai produk yang ada di kawasan industri Cikarang bisa mengangkut barangnya langsung melalui CBL tanpa perlu lagi lewat jalan raya atau jalan tol menuju Tanjung Priok.
Dengan cara ini, truk-truk pengangkut barang yang melintas jalan-jalan raya dan tol di Jakarta-Bekasi akan berkurang yang pada akhirnya juga akan mengurangi macet di jalur tersebut. (zlf/zlf)