Proyek ini menurut Agus, akan menghabiskan biaya hingga Rp 524 miliar. Dia mengatakan dalam kontrak ini WIKA-PP akan diberi waktu selama 630 hari alias satu tahun tiga bulan untuk melakukan pembangunan jembatan penghubung.
"Nilai paket ini sebesar Rp 524 miliar oleh WIKA-PP joint operation. Kontraknya 630 hari, yang penting harapannya bulan Juni sudah bisa berfungsi. Setidaknya, Juli lah sudah bisa dilewati untuk car terminal," kata Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ruang lingkup kerja meliputi pembersihan lahan, pembongkaran, penggalian struktur, pengaspalan, struktur beton, pekerjaan pendukung, utilitas, hingga instalasi pipa air suplai," ujarnya.
Pendanaannya, menurut Agus didapatkan dari pinjaman oleh pihak Jepang. Tepatnya melalui skema Official Development Assistance (ODA Loan) Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional pelabuhan baru yang dibangun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dilaksanakan melalui pendanaan dari ODA Loan Pemerintah Jepang," jelas Agus.
Menurut Agus total anggaran yang digunakan untuk membangun tahap satu dari Pelabuhan Patimban sebesar Rp 9,5 triliun. Fase I Rp 6 triliun, fase II Rp 1,8 triliun, fase III Rp 524 miliar, dan fase IV Rp 1,2 triliun.
"Kalau paket satu itu sekitar Rp 6 triliun, paket dua sekitar Rp 1,8 triliun, yang keempat Rp 1,2 triliun. Tambah lagi sama yang ini Rp 524 miliar," sebut Agus.
(eds/eds)