Pemerintah pusat telah meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta menyediakan air minum baku untuk masyarakat. Nantinya warga DKI Jakarta bakal dilarang untuk menggunakan air tanah.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan sudah ada pembahasan terkait hal tersebut. Nantinya ada beberapa sumber air yang bisa digunakan misalnya dari Jati Luhur, Serpong sampai Juanda.
"Hal ini karena Jakarta tidak punya sumber air baku. Makanya masyarakatnya masih pakai air tanah," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR pada 4 Oktober 2021.
Dia mengungkapkan ditargetkan tahun 2024 rencana tersebut bisa tercapai. Hal ini demi mengurangi penurunan muka tanah di Jakarta. Lebih lanjut dijelaskannya konsumsi air tanah harus dikurangi untuk mencegah penurunan muka tanah.
Pada kesempatan terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan isu Jakarta tenggelam memang sudah menjadi bahan diskusi sejak lama karena adanya penurunan permukaan tanah di Jakarta. Kondisi itu sudah semakin parah terutama di Jakarta Utara sehingga turut berpengaruh pada prediksi Jakarta Tenggelam.
"Datanya Jakarta Utara turun 10-12 mm. Itu yang paling parah kalau kita lihat di Pluit, selain karena tanahnya konsolidasi tapi juga banyak air tanah yang diambil," kata Basuki di kantornya pada 5 Oktober 2021.
Selain karena tanahnya mengalami konsolidasi juga karena banyaknya air tanah yang diambil. Dia menjelaskan bahwa air tanah mengisi pori-pori pasir atau aqua waver. Jika air tanahnya disedot maka pori-porinya kosong, jika terkena beban akan mengalami penurunan permukaan tanah.
Karena kondisi permukaan tanah semakin mengkhawatirkan maka solusinya yakni dengan menghentikan pengambilan air tanah atau menguranginya. Basuki mengatakan, Bangkok dan Tokyo sudah lebih dulu melakukan itu dan jadi referensi PUPR.
"Sekarang gimana caranya? Caranya adalah dengan menghentikan pengambilan air tanah atau mengurangi, itu referensinya Bangkok, Tokyo itu kan mereka menghentikan air tanah bisa berhenti," ujarnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(toy/dna)