Kementerian BUMN memastikan tidak ada celah korupsi atas bengkaknya biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Sebab, angka pembengkakan biaya proyek tersebut diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kita jaga gitu, nggak ada potensi-potensi apapun di sana, potensi korupsi, potensi penyelewengan, tidak akan kita akomodir. Makanya kami dari Kementerian BUMN sudah meminta audit oleh BPKP," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada wartawan, Minggu (10/10/2021).
Jadi prosesnya dilakukan audit terlebih dahulu, setelah angka pembengkakan biaya proyek kereta cepat dirilis oleh BPKP baru pihaknya meminta dukungan pendanaan dari pemerintah.
Dia menjelaskan faktor yang membuat biaya membengkak adalah naiknya harga lahan yang harus dibebaskan untuk lokasi proyek, dan adanya perubahan desain karena kondisi geografis dan geologis.
"Tapi hal itu akan ditetapkan angkanya setelah ada audit BPKP. Jadi tanpa audit ini, itu nggak akan dilakukan. Nah maka audit ini kami harapkan akan selesai sampai Desember 2021," tambahnya.
Dia sebelumnya menyebut pembangunan proyek seperti kereta cepat di tengah perjalanan apalagi dalam rentang waktu yang panjang bisa mengalami perubahan desain, disebabkan kondisi geologis dan geografis yang berubah dari awal perencanaan.
"Jangan katakan bahwa ini perencanaannya 'wah sebelumnya bagaimana hitung-hitungannya?' hampir semua negara mengalami hal yang sama, apalagi itu (proyek) yang pertama kali pasti ada perubahan-perubahan ya, perubahan-perubahan desain pasti ada dan itu membuat pembengkakan biaya," ujar Arya.
Harga tanah, lanjut Arya seiring waktu berjalan juga mengalami kenaikan. Biaya pembebasan lahan itu dikatakannya turut menyebabkan kebutuhan anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung membengkak.
"Itu wajar itu terjadi di hampir semua pembangunan-pembangunan yang kita lakukan dari sejak zaman dulu, itu pasti ada perubahan-perubahan di sana yang membuat ada pembengkakan dana anggaran. Jadi dua ini juga yang membuat anggaran (kereta cepat) itu jadi naik," tambahnya.
(toy/dna)