Tanggul laut terintegrasi dengan jalan tol ini merupakan konstruksi yang baru pertama sekali dilaksanakan di Indonesia sehingga hal ini pastinya akan menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian PUPR dalam pelaksanaannya.
Tantangan berat lainnya adalah pada proses pengadaan tanah yang masih terbentur pada pelaksanaan penentuan tanah musnah dan regulasi atau payung hukum yang belum terbit terkait penanganan dampak sosial atas tanah musnah dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum.
Saat ini, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan progres dari Tol Semarang-Demak Seksi 2 sepanjang 16,31 kilometer (km) telah mencapai progres 97,82%. Ia menargetkan jalan tol tersebut bisa beroperasi pada akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan kita pada akhir tahun ini Seksi 2 bisa dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan libur NATARU akhir tahun 2022, ataupun dapat difungsionalkan jika belum keluar SK pengoperasiannya dan dinikmati oleh masyarakat bersama-sama," ujar Danang, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (22/10/2022).
Sementara untuk seksi I masih dalam tahap pembebasan lahan. Laporan Kementerian PUPR terakhir Juli 2022, untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A.
Lalu pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung, serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B, dan pembangunan Kolam Retensi Terboyo (Âą 189 Ha) dan Sriwulan (Âą 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.
Pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 % dan diharapkan selesai pada bulan Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan.
(ada/ara)