Diskon tarif tol momen libur Lebaran biasanya diterapkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Nah, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan diskon tarif tol dibutuhkan untuk membantu mengendalikan arus lalu lintas sepanjang liburan.
Diskon tarif tol pun biasanya diberlakukan di luar tanggal puncak mudik dengan harapan bisa memecah kepadatan. Lalu apakah bakal ada diskon tarif tol pada momen libur Lebaran kali ini?
"Insyaallah ada (diskon). Karena adanya diskon itu untuk mengatur traffic, tanggal-tanggalnya, rest area, untuk mengatur traffic," kata Basuki, ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2024).
Di sisi lain, menurut Basuki, belum ada BUJT mengirimkan pengajuan kepadanya untuk memberlakukan diskon. Namun dia menegaskan pada Lebaran kali ini diskon tetap akan diberlakukan.
"Belum ada (yang mengajukan), nanti kita lihat lagi," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik. Hal ini termasuk di antaranya diskon tarif tol hingga diskon tarif transportasi massal.
"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," kata Budi Karya, dalam keterangan tertulis, Selasa (13/3/2024).
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).
(shc/hns)